Door's Mystery

Farikha Salsabilla Putri
Chapter #6

Pria Misterius

Seraphina berjalan di belakang Pangeran Adrian, menjaga jarak yang cukup dekat namun tidak mengganggu. Langkah-langkah kaki Adrian yang lebar membuat Seraphina harus sedikit berlari-lari kecil untuk menyeimbangkan langkahnya.

“Bawakan beberapa buku ini ke ruanganku, sekarang!” pinta Adrian tanpa menoleh ke belakang. Suaranya dingin dan tegas, menunjukkan otoritasnya sebagai seorang pangeran.

“Baik, Yang Mulia,” jawab Seraphina sambil dengan cekatan mengumpulkan tumpukan buku tebal yang disodorkan Adrian kepadanya. Ia berhati-hati agar tidak menjatuhkan ataupun merusak buku-buku itu.

“Kau tetap di sini. Saya masih ingin berada di perpustakaan,” titah Pangeran Adrian. “Dan bawakan beberapa buku yang akan saya baca, lalu kita ke ruang kerja saya.”

“Baik, Yang Mulia!” patuh Seraphina segera menyusun buku-buku yang akan dibawa.

Ketika mereka berjalan menuju ruang kerja Adrian, Seraphina mencuri-curi pandangan ke sekelilingnya. Ia masih ingat dengan jelas wajah orang asing yang ia lihat tempo hari saat membawa pakaian kotor. Sosok itu tampak begitu mencurigakan, apalagi kali ini ia melihat orang itu lagi namun dengan pakaian yang berbeda.

“Kenapa Seraphina? Mengapa kamu terlihat gelisah?” tanya Adrian tiba-tiba, membuyarkan lamunan Seraphina.

“T-tidak ada apa-apa, Yang Mulia,” jawab Seraphina cepat, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang. “Saya hanya... sedikit kelelahan membawa buku-buku ini.”

“Ya sudah, kalau gitu kamu fokus ke kita saja, jangan perhatikan yang lain, ngerti?” gertak Adrian.

Seraphina mengangguk pelan, lalu kembali fokus membaca buku di tangannya. Jujur saja, Seraphina memang merasa lelah, namun itu bukan alasan utamanya. Ia masih penasaran dengan sosok mencurigakan yang dilihatnya barusan.

Ketika mereka tiba di ruang kerja Adrian, Seraphina dengan hati-hati meletakkan tumpukan buku di meja. Saat ia hendak berbalik untuk undur diri, ekor matanya menangkap sosok yang familiar itu lagi. Orang itu berjalan cepat di koridor, membelok ke arah yang berlawanan dengan mereka.

“Dia kok berpakaian berbeda lagi?” gumam Seraphina mencurigai pria yang bersembunyi.

Adrian juga merasakan ada seseorang yang bersembunyi di ruang kerjanya, dia pun mencari celah keberadaan orang tersebut. Namun, pria itu segera kabur meninggalkan ruang kerja Adrian.

“Siapa kau?!” Adrian berrniat mengejar pria itu, tetapi dihalangi oleh Seraphina.

“Yang Mulia, tenang saja. Biar saya yang mengejarnya. Mungkin dia ingin berbicara dengan saya,” ungkap Seraphina sambil bergegas keluar ruang kerja.

“Seraphina! Kamu mau ke mana? Kerjaanmu belum selesai!” teriak Adrian kesal karena Seraphina pergi begitu saja tanpa minta izin dengannya.

“Maaf, Yang Mulia. Saya harus mengejarnya. Dia mungkin orang yang saya kenal,” kata Seraphina lalu berlari mengejar pria misterius itu.

Lihat selengkapnya