Door's Mystery

Farikha Salsabilla Putri
Chapter #8

Pertemuan yang Membingungkan

Pertemuan dengan penyihir yang mengajakjya bekerja sama kemarin tentu membuat Seraphina yakin bahwa orang tersebut tidak masuk ke istana ini dengan cara yang legal. Dia terlihat aneh, pakaiannya tidak sesuai dengan gaya pakaian orang-orang di sekitar istana, dan cara bicaranya pun penuh teka-teki. Seraphina masih bisa mengingat jelas bagaimana penyihir itu tiba-tiba muncul di hadapannya, seolah muncul dari bayangan gelap di sudut ruangan.

“Kalau kamu mau tahu kebenaran tentang perpustakaan Valoria, kita harus bekerja sama,” kata penyihir itu dengan suara lembut tapi penuh tekanan.

Seraphina tidak langsung menjawab saat itu. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Terutama tentang tujuan penyihir itu yang ingin mengakses informasi di perpustakaan yang berada di Kerajaan Valoria. Jika memang dia bukan penyusup, dia sudah pasti bisa masuk ke dalam sana, begitu pikir Seraphina. Namun, ia tetap penasaran dan merasa ada yang perlu dia ketahui lebih jauh. Jadi, dia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan itu dan tiba di depan pintu perpustakaan.

Saat berdiri di depan pintu, Seraphina menimang-nimang apakah ia harus masuk ke dalam perpustakaan tersebut dan memberikan informasi kepada penyihir atau lebih fokus untuk mencari bukti untuk diberikan pada Adrian bahwa Seraphina tidak perlu dicurigai. Adrian adalah Pangeran Valoria yang sangat teliti dan selalu curiga. Selama ini, dia sering mengawasi Seraphina dengan tatapan yang seolah mencari kesalahan.

Setelah bberbagai pertimbangan, akhirnya Seraphina memutuskan untuk masuk ke dalam perpustakaan. Ia berusaha mengendap-endap agar tidak menarik perhatian siapa pun. Langkah kakinya pelan, hampir tidak terdengar, saat ia menuju rak berisikan catatan informasi yang dibutuhkan oleh penyihir tersebut. Pikirannya terus berputar, berusaha memikirkan alasan apa yang harus dia katakan jika ada yang menanyainya.

Di perpustakaan yang sepi itu, suara langkahnya sendiri terdengar menggema. Rak-rak tinggi berisi buku-buku tua dan dokumen-dokumen penting berdiri kokoh di sekelilingnya. Seraphina mulai mencari catatan yang disebutkan oleh penyihir. Saat ia sedang membaca salah satu buku, ia mendengar suara-suara seperti lantai kayu yang berderit, perlahan mendekat. Seraphina menahan napas, berpikir jika ada seseorang di ruangan itu. Ia merasakan jantungnya berdebar kencang, tetapi berusaha tetap tenang.

Seraphina berpikir cepat. Jika ada seseorang yang mendekat, dia harus segera menjauh. Perlahan, ia mulai bergerak menjauh dari sumber suara yang ia dengar, dengan membawa sebuah catatan mengenai benda pusaka yang dimiliki oleh Kerajaan Valoria. Saat merasa sudah cukup jauh dari suara tersebut, Seraphina mencoba menenangkan diri.

Namun, saat Seraphina berpikir ia sudah menjauh dan aman, ia justru dikagetkan dari belakang oleh suara yang sangat dikenalinya.

“Seraphina, apa yang kamu lakukan di sini?” suara itu milik Adrian, dan nadanya terdengar penuh curiga.

***

Lihat selengkapnya