Door's Mystery

Farikha Salsabilla Putri
Chapter #11

Ketika Kebenaran Terungkap

Pangeran Adrian memandang Evelyn dengan tatapan tajam, kecewa bercampur marah. Ia merasa telah dijebak oleh gadis yang selama ini ia percayai.

Di sisi lain, Seraphina merasakan hatinya cemburu melihat pemandangan di hadapannya. Tanpa berkata apa-apa, ia segera pergi dari kamar Pangeran Adrian, air mata mengalir membasahi pipinya.

Seraphina bahkan belum sempat menceritakan surat penting yang ia terima dari Lucian, si penyusup yang telah mengacaukan istana. Informasi itu harus segera disampaikan kepada Pangeran Adrian, tapi hatinya terlanjur terluka.

Sementara itu, di dalam kamar, Pangeran Adrian menginterogasi Evelyn dengan suara tegas.

“Apa yang kau lakukan di sini, Evelyn?” tanya sang pangeran dengan nada dingin.

Evelyn berpura-pura bingung. “Saya... saya juga tidak tahu, Yang Mulia. Saya seperti terjebak di sini.”

Pangeran Adrian menatapnya tajam. “Jangan mencoba membohongiku, Evelyn. Aku tahu kamu pasti merencanakan sesuatu.”

Evelyn menundukkan kepala, berusaha menyembunyikan kegugupannya. “Saya tidak tahu apa-apa, Yang Mulia. Saya juga merasa bingung.”

Pangeran Adrian menghela napas berat. “Aku sudah memercayaimu selama ini, Evelyn. Aku tidak menyangka kamu akan kelewatan seperti ini.”

Evelyn mengangkat wajahnya, menatap Pangeran Adrian dengan pandangan memohon. “Tidak, Yang Mulia! Saya tidak bermaksud apa pun. Saya juga korban di sini.”

Pangeran Adrian menggelengkan kepalanya. “Cukup, Evelyn. Aku tidak ingin mendengar alasan-alasan lagi. Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang telah kamu lakukan.”

Evelyn terdiam, menyadari bahwa ia tidak bisa lagi membohongi Pangeran Adrian. Ia akhirnya mengakui kesalahannya.

“Baiklah, Yang Mulia. Saya memang terlibat dalam hal ini. Itu karena saya sangat mencintai Anda, Yang Mulia!” ujar Evelyn dengan suara bergetar.

Pangeran Adrian menatapnya dengan kecewa. “Apa maksudmu?”

Pangeran Adrian mengepalkan tangannya, menahan emosi yang bergejolak di dalam dirinya. “Aku memang dari dulu sudah tidak menyukaimu. Awalnya, aku masih percaya. Kali ini tindakanmu keterlaluan.”

Evelyn memandang Pangeran Adrian dengan tatapan memohon. “Tolong, Yang Mulia. Ampunilah saya. Saya benar-benar tidak punya pilihan lain untuk memiliki Anda.”

Pangeran Adrian terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku akan mempertimbangkan hal ini. Kamu harus bersedia menerima konsekuensi atas apa yang telah kamu lakukan.”

Lihat selengkapnya