Olivia Ardelia, seorang gadis ceria dengan rambut panjang diikat sederhana, berlari keluar rumah sambil membawa koper besar. Senyumnya tak henti-henti mengembang, menunjukkan semangatnya untuk memasuki kehidupan asrama di semester awal ini. Di belakangnya, Pak Sutrisno dan Bu Alma terlihat sibuk mengangkat tas-tas tambahan yang Olivia tinggalkan begitu saja di pintu.
"Olivia, sabar atuh nak. Semua barangnya belum masuk mobil," ujar Bu Alma dengan napas yang sedikit tersengal. Ia memandang putrinya dengan campuran kesal dan sayang.
"Ma, Pa, cepatlah! Aku nggak mau terlambat ketemu teman-teman baru!" seru Olivia sambil berdiri di dekat mobil, mengetuk-ngetuk kakinya dengan tak sabar. Ia sudah memikirkan seperti apa asramanya nanti, teman sekamarnya, bahkan keseruan yang akan ia alami bersama teman-teman dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Pak Sutrisno hanya menghela napas sambil mengangkat koper terakhir ke bagasi mobil. "Kamu ini semangat sekali, ya. Jangan lupa, sampai sana jaga sikap. Kalau ketemu senior, hormat. Jangan centil-centil dulu, Oliv."
Olivia hanya tertawa kecil, mengabaikan peringatan ayahnya. "Tenang, Pa. Aku kan anak baik. Tapi, kan katanya anak TKJ itu harus famous!" ujarnya sambil terkikik.
Bu Alma mengusap dahi, merasa putrinya benar-benar cocok dengan label jurusan TKJ. Centil, kekinian, dan selalu ingin jadi pusat perhatian. "Yang penting, tetap sopan, ya. Jangan sampai terlalu akrab sama anak TKR dulu. Nanti kebawa nakalnya," kata Bu Alma sambil masuk ke mobil.
"Siap, Bu! Tapi kalau mereka seru, kenapa nggak?" jawab Olivia santai. Mobil pun melaju menuju asrama. Di sepanjang perjalanan, Olivia sibuk mengecek grup WhatsApp kelasnya, memastikan semua teman barunya juga dalam perjalanan. Dunia baru menantinya, dan Olivia tak sabar untuk menjadi bagian darinya.
Di perjalanan menuju sekolah, Olivia menatap keluar jendela mobil dengan antusias. Ketika mobil keluarganya berbelok ke arah jalan utama menuju sekolah, pemandangan ramai langsung menyambutnya. Para siswa baru tampak berjalan membawa koper, kardus, bahkan beberapa di antaranya menggandeng tas plastik besar berisi barang-barang.
"Wah, mereka kayaknya anak-anak asrama juga, Ma! Seru banget!" Olivia menunjuk beberapa kelompok siswa yang berjalan di trotoar.
Di dekat tikungan, ada sekelompok anak laki-laki dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), terlihat dari gaya mereka yang cuek dan penuh canda tawa. Salah satu dari mereka membawa helm di tangan sambil tertawa terbahak-bahak, mengolok-olok temannya yang hampir menjatuhkan kardus besar.
"Hati-hati, helmnya jangan sampai jatuh!" celetuk Olivia sambil terkekeh kecil. "Itu pasti anak TKR, deh. Kayaknya seru banget kalau akrab sama mereka!"
Bu Alma menggeleng sambil tersenyum tipis. "Ingat pesan Mama, Oliv. Jangan langsung terlalu akrab sama anak-anak berisik itu."