Keesokan harinya, suara adzan subuh berkumandang di kejauhan, membangunkan penghuni kamar asrama Olivia. Ruby, yang tidur di sisi dekat jendela, menguap pelan dan menggosok matanya. Ia segera menyadari bahwa waktu sholat subuh telah tiba. "Eh, udah subuh, nih," katanya dengan suara serak khas baru bangun tidur.
Farah, yang berada di ranjang sebelahnya, segera duduk tegak sambil menguap kecil. "Ayo bangun, kita sholat dulu," ujarnya sambil menepuk lengan Ruby. Ruby langsung bangkit dan meraih mukena yang tergantung di sisi ranjangnya.
"Aku duluan, ya," kata Ruby sambil menuju kamar mandi kecil di dalam kamar untuk berwudhu.
Olivia dan Shafa juga bangun, meski masih setengah mengantuk. "Aduh, pagi banget, ya," gumam Olivia sambil menggeliat. Shafa yang masih terbungkus selimut ikut tersenyum kecil. "Biasalah, hidup di asrama. Harus terbiasa," katanya sambil melirik Ruby yang keluar dari kamar mandi.
Ruby dan Farah bergantian melaksanakan sholat di sudut kamar yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Sementara itu, Olivia dan Shafa mulai mengatur barang-barang mereka untuk mandi. Karena kamar mandi hanya satu, mereka sepakat untuk bergantian dengan cepat agar semuanya bisa siap tepat waktu.
"Aku habis kamu aja, Liv," kata Shafa sambil mengikat rambutnya. "Kamu duluan mandi, biar kita nggak terlalu lama."
"Oke, aku cepet kok," jawab Olivia sambil meraih handuknya. Ia segera masuk ke kamar mandi begitu Ruby selesai sholat.
Farah, yang baru selesai melipat mukenanya, bergumam sambil melihat jam dinding. "Kayaknya ini kita harus mulai terbiasa bangun pagi dan berbagi jadwal, ya. Kalau nggak, bisa-bisa kita telat."
Ruby mengangguk setuju sambil duduk di tepi tempat tidur. "Bener banget. Tapi untungnya kamar kita punya kamar mandi sendiri. Coba bayangin kalau harus antri sama kamar lain. Bisa lebih ribet."
"Iya, bersyukur banget sih," timpal Shafa sambil tersenyum. "Tapi kita juga harus disiplin, biar semua kebagian waktu yang cukup."
Setelah semua selesai sholat dan mandi, mereka mulai bersiap-siap mengenakan seragam sekolah masing-masing. Mereka memandangi diri mereka di cermin, memastikan penampilan mereka rapi.
"Wah, kita kelihatan keren banget ya," kata Ruby sambil terkekeh. "Siap nih buat hari pertama!"
Olivia menatap dirinya di cermin dan tersenyum. "Semoga semuanya berjalan lancar," gumamnya pelan, penuh harapan.