Dormitory Tales : A Love Story

Nisa
Chapter #7

Bab 7

Ketika bel berbunyi menandakan dimulainya pelajaran, suasana di kelas Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) masih ramai dengan siswa-siswa baru yang sibuk saling mengenal. Meskipun baru bertemu, mereka sudah terlihat cepat akrab.

Ruby, Olivia, dan Silvia duduk berdekatan, masih membicarakan teman-teman sekelas mereka. Ruby terlihat asyik mengamati Bagas Yuda yang sedang berbicara dengan beberapa cowok lain di bagian depan kelas.

"Olive, kamu lihat nggak, Bagas itu keren banget. Tinggi, cool, dan auranya beda. Wah, aku jadi nge-crush nih," bisik Ruby sambil tersenyum malu-malu.

"Hah? Dia sih oke, tapi kan baru kenal, Rub," jawab Olivia sambil tertawa kecil. "Hati-hati, jangan halu dulu."

"Aku serius, Liv. Kalau nanti ada kesempatan, aku mau coba ngobrol sama dia," tambah Ruby dengan semangat.

Sementara itu, di barisan depan, Bagas tampak memimpin obrolan dengan beberapa cowok lainnya seperti Ahmad Faizal, Mario Gunawan, dan Pandu Aditya. Mereka terlihat santai sambil bercanda khas anak remaja.

"Eh, Bagas, kamu sebelumnya sekolah di mana?" tanya Pandu penasaran.

"Aku dari kota. TKJ sih menurutku lebih keren, lebih banyak peluang kerja nanti," jawab Bagas dengan senyum tipis.

Obrolan mereka diselingi lelucon dari Candra Dwi dan Denny Prakoso yang membuat kelompok itu tertawa lepas.

Di sisi lain kelas, Kamila Andini, Hani Safitri, Lidia Rosita, dan Qurrota Aini mulai membentuk lingkaran kecil, asyik berbicara tentang minat mereka.

"Aku suka banget menggambar digital. Kalau kalian?" tanya Lidia.

"Aku sih suka bikin konten TikTok. Kadang juga ikut lomba dance," jawab Hani dengan percaya diri, membuat teman-temannya kagum.

Sementara itu, Ruby terus memperhatikan Bagas sambil sesekali menyenggol Olivia.

"Olive, aku deg-degan lihat dia. Padahal cuma ngelihat doang, lho!" kata Ruby sambil menutup wajahnya dengan tangan.

"Duh, Rub, kalau suka, coba aja deketin pelan-pelan. Tapi jangan bikin heboh, nanti ketahuan malah jadi awkward." Olivia mencoba menenangkan temannya.

"Iya sih. Tapi gimana caranya? Aduh, aku grogi banget kalau harus mulai ngobrol duluan," keluh Ruby.

Silvia yang mendengar percakapan itu ikut menyahut sambil tertawa. "Udah, Rub. Slow aja. Kalau memang jodoh, nggak ke mana. Tapi aku kasih tahu, Bagas itu kayaknya tipe yang cool tapi susah didekati."

Suasana kelas makin hangat saat mereka mulai mengenal satu sama lain. Tanpa terasa, kelas sudah terbagi menjadi beberapa kelompok kecil, tapi semua tetap terlihat akrab sebagai satu angkatan.

Tak lama, bel tanda pelajaran pertama berbunyi, dan seorang guru masuk ke kelas dengan membawa buku catatan. "Selamat pagi, siswa baru TKJ. Siap memulai hari pertama kalian?" tanyanya dengan suara lantang. Semua siswa segera duduk rapi, meninggalkan obrolan mereka untuk menyambut hari pertama perjalanan mereka di jurusan ini.

Bu Maratha, guru Bahasa Inggris sekaligus wali kelas mereka, tersenyum ramah di depan kelas. Dengan postur tubuhnya yang tegas namun lembut, ia menyapa siswa-siswinya dengan penuh semangat.

Lihat selengkapnya