Tidak ada yang lebih kuat dari hati yang
tetap teguh.
KEHIDUPAN Alif berjalan seperti biasa setelah beberapa hari kegagalan mengantarkan Ba ke rumah Sarti.
"Bi Sarti?" tanya Alif panik.
Sarti menghela napas panjang, menepuk bahunya lagi. “Ba bukan gadis yang pantas kamu kejar. Pulanglah, Ang.”
Kata-kata itu terngiang di telinga Alif, tapi ia terlalu bingung untuk memahami sepenuhnya. Namun, ia menurut. Dengan berat hati, ia meninggalkan jalan yang gelap itu, membawa kembali rasa gagal dan penasaran yang tak terjawab.