"Sampai disini pembelajaran hari ini. Sampai ketemu minggu depan" ucap seorang guru yang kini membereskan alat mengajarnya. Ucapannya barusan membangkitkan jiwa semangat para siswa siswi yang ingin segera pulang. Seperti Tasya dan Crystal sekarang.
"Dan sebagai hadiahnya, ibu kasih kalian bonus untuk libur dua hari sabtu dan minggu" suara tawa menggema didalam kelas 10 MIA 1.
"Selamat berkemas untuk pulang. Sekian, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu" setelahnya bu guru itu pergi keluar kelas.
Kelas 10 MIA 1 kini sebelas dua belas dengan pasar. Ramai sekali. Banyak siswa siswi yang berhamburan keluar saking tidak sabarnya ingin cepat cepat sampai dirumah atau nongkrong dipinggir jalan.
"Tuan putri" Suara itu berasal dari belakang Tasya, dan bisa ditebak bahwa itu adalah Adam. Tiba tiba ia datang dan melingkarkan tangannya dileher Tasya, membuat Tasya harus menahan nafas karena terkejut.
"Sya" Adam melepaskan lingkaran tangannya dan menggoyangkan pelan tubuh Tasya. Tasya memutar mata hitamnya seakan tau maksud dan tujuan Adam.
Dari samping Tasya, Crystal memicingkan matanya kepada dua sejoli didepannya. Crystal mulai berdiri dan menngangkat tasnya.
"Heh bocah! Gue balik duluan. Gak baik lama-lama sama lo berdua. Bisa-bisa gue cuman jadi obat nyamuk" pamit Crystal dan Tasya mengangkat kedua jempolnya dan tersenyum ramah, Crystal juga ikut menghilang dari balik pintu.
Adam langsung berjalan menuju bangku Crystal dan menatap Tasya dengan tatapan memohon. "Sya" "Tasya" Adam terus saja mendorong bahu Tasya dengan pelan. Nadanya yang sangat memelas membuat Tasya tersenyum.
"Kenapa Dam?" Tasya membalikkan badannya berhadapan dengan Adam, sedangkan yang ditanya langsung tersenyum senang.
"Temenin gue yah? Gue pengen beliin kado ke mami" Tasya langsung menepuk jidatnya.
"Astaga! Kok kamu gak ingatin aku sih kalau bentar lagi ultahnya mami!" Tasya langsung berdiri dan mengambil tasnya. Ia segera berjalan keluar dari kelasnya.
"Etsss. Lo mau kemana?" Adam langsung menarik tas Tasya menghentikan langkah gadis itu.
"Mau beliin mami kadolah!"
"Bareng gue perginya" Adam kemudian mengaitkan tangannya dengan tangan Tasya menyeret gadis itu tanpa meminta izinnya. Tasya hanya menggerutu kesal mengikuti Adam.
*****
Mereka kini berada didalam sebuah mall yang dekat dari sekolah. Mereka berjalan beriringan menuju tempat penjualan baju wanita. Tasya melepas genggaman Adam dan berlari kecil ke rak yang dipenuhi baju baju tren akhir-akhir ini dikalangan ibu ibu sosialita.
"Adam. Buruan kesini!" Tasya memanggil Adam dengan semangat. Adam hanya menurut saja, tahun tahun yang lalu juga begini, ia selalu menuruti perkataan Tasya jika urusan memilih hadiah, karena apapun yang dipilihkan gadis itu,