DOUBTFULLNESS

Fitra Nopiyanti
Chapter #2

DOUBTFULLNESS 2

Pagi ini, seperti biasanya. Tasya menunggu Adam didepan rumahnya untuk berangkat kesekolah. Ia malas jika harus kerumah cowok itu hanya untuk sekedar menyuruhnya cepat-cepat.

"Halo tuan putri. Udah lama nunggunya?" Yang ditunggu-tunggupun akhirnya keluar dengan menaiki motornya dan menjalankannya menuju rumah Tasya.

"Udah lama banget. Dari tahun lalu" Adam terkekeh mendengar jawaban Tasya yang merupakan candaan kecilnya.

"Yaudah. Naik, nih pake helm" ucap Adam sambil memberikan satu helm kepada Tasya. Ia langsung mengambil helm itu dan memakainya, lalu naik keatas motor.

******

Tasya dan Adam kini sudah berada didalam kelasnya. Mereka berdua duduk dibangku masing masing. Tasya nampaknya juga sudah mulai terbiasa. Beruntung sekali ia punya teman sebangku seperti Crystal. Sudahlah ramah, baik pula, tapi didalam dirinya juga ada jiwa bar bar.

"Sya, lo udah kerjain pr matematika gak?" Tanya Crystal. Wajahnya terlihat khawatir. Mungkin karena ia belum mengerjakannya?

"Udah. Kenapa? Kamu mau salin?" Tebak Tasya. Crystal menganggukkan kepalanya membenarkan. Tasya lalu membuka tasnya dan mengambil buku berwarna merah jambu dan memberikannya kepada Crystal.

Dengan senang hati Crystal menerimanya. Dan mulai mengerjakan pr yang tak sempat ia kerjakan.

"Oh iya Cry. Kamu udah sarapan belum?" Tanya Tasya disela-sela ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Yang ditanya menghentikan sejenak kegiatan menulisnya. Crystal menatap Tasya yang meletakkan sebuah tupperwere berwarna biru diatas meja.

Mata Crystal langsung berbinar-binar. Kebetulan sekali dia belum makan apapun dari rumahnya. Awalnya ia ingin menahan lapar sampai jam istirahat, tapi melihat kue coklat yang disuguhkan Tasya membuat niat itu hilang entah kemana.

"Wihh. Pas banget gue laper!" Serunya dengan semangat 45. Tasya membuka tutup tempat berbentuk segi empat itu. Dan dengan leluasa Crystal mengambil sepotong kue yang dibawa Tasya.

"Ini lo yang bikin?" Tanya Crystal kemudian memasukkan potongan kue itu kedalam mulutnya.

"Iya. Aku yang bikin. Soalnya subuh tadi gak tau mau ngapain. Jadi bikin kue dulu" Tasya juga ikut memakan kue buatannya.

"Oh iya lupa" Tasya membalikkan badannya mencari keberadaan Adam.

"Adam!" Panggil Tasya. Yang punya nama langsung berdiri karena panggilan dari tuan putri.

"Kenapa?" Tanya Adam. Ia kemudian berjalan mendekati bangku Tasya. Matanya menangkap sebuah makanan yang ada diatas meja Tasya.

"Mau gak?" Tasya menawarkan kue buatannya. Sama seperti respon Crystal, Adam menganggukkan kepalanya semangat 45. Tasya terkekeh geli melihat kekonyolan Adam.

"Mau bangetlah" Dengan cepat Adam mengambil potongan kue itu dan memasukkannya kedalam mulutnya. Merasakan tiap rasa yang berasal dari kue itu.

"Wah, lo makan apa bro?" Tiba tiba muncul sosok siswa yang mempunya wajah fresh. Dia Rio, teman sebangku Adam.

Lihat selengkapnya