Dr. Carnila

Diary
Chapter #1

Rindu Itu ... Ayah

Ting ting ting ...

"Arghhhh!!! Ribut tau!!!"

"Nyam, nyam, nyammm. Udah jam 7, Nona. Ujian praktikum."

Nila bersila di atas kasurnya. Dengan santai mengunyah satu persatu keripik singkong dari dalam plastik. Beberapa menit setelahnya ia melirik. Tangannya masih ingin membunyikan alarm pada layar ponsel namun batal.

"Huh. Setidaknya aku sudah menepati janji untuk membangunkanmu. Aku pergi."

Matanya menyipit. Mengangkat bahu kemudian pergi. Suara teriakan mengekori begitu deru Beat hitam putih menggema.

"Nila!!! Tunggu!!!"

Teriakan Gina yang melengking panjang ia acuhkan. Sengaja maju beberapa meter ke depan lalu berbalik. Sebuah usaha yang juga menjadi kebiasaan. Memaksa Gina bergerak cepat.

"Cepetan, Gin. Aku nggak mau telat. Hari ini aku harus presentasi."

Lebih dari lima menit, Nila turun dari motor. Bersandar di depan pintu dengan muka malas.

"Gin ...."

"Ayo, ayo. Sorry, nunggu lama. Hari ini terakhir deh. Swear."

Gina mendahului naik ke atas motor. Sebagai bayaran untuk keterlambatannya, ia menjadi juru kemudi. Melesat sangat cepat di antara pengemudi lainnya.

Sepuluh menit. Mereka tiba di halaman parkir. Nila melompat dan langsung hilang. Pun Gina. Dengan cepat menyalakan starter menuju ke fakultasnya.

***

Di halaman parkir, wajah Nila terlipat. Menunggu Gina sejak 40 menit yang lalu. Bukan baru kali itu ia harus menunggu lebih dari 30 menit. Gina memang pelari yang cepat tetapi selalu terlambat. Bangun pagi. Soal janji. Hampir semuanya.

Teetttt

Ia tersentak oleh bunyi klakson. Tepat di depannya.

"Sorryyy. Tadi aku mau ngasih kamu kunci tapi kamu udah lari duluan."

"Mmm."

"Kamu marah?"

Lihat selengkapnya