dr. Salsabila

Eliza Mirabella
Chapter #4

Bab 3: Bolehkah Berharap?

"Salsa!" panggil seseorang di belakangnya. Salsabila menoleh. Dilihatnya Vina sedang berlari kecil menghampiri.

"Vinaa ..., akhirnya kita bisa ketemu juga!" ujar Salsabila, senang. Dipeluk sahabatnya itu.

"Aku abis bantu di poli penyakit dalam. Kamu udah selesai di IGD?"

"Udah, ini baru mau pulang."

"Enak banget cuma jaga IGD pagi sama siang!"

"Aku malah iri lihat Vina bisa jaga di ruangan sama kak Angga."

"Yeee ... gak bareng kali. Dia jaga malem, aku pagi. Aku malem, dia yang pagi. Udah kayak matahari sama bulan."

Salsabila terkekeh,"Iya juga ya."

"Aku penasaran sama cerita kamu kemarin, ke kantin dulu yuk!" Vina langsung tarik tangan Salsabila.

"Terus gimana bu Yanti kemarin setelah ketemu kak Angga?" Vina penasaran.

"Ya begitu deh, yang tadinya kayak macan berubah jadi kucing, miaaw ... beda banget cara bicaranya."

"Jangan-jangan bu Yanti suka juga sama kak Angga? Ya ampuuun, Sal. Masa sainganmu bu Yanti, hahaha."

"Ngaco! Tapi nggak tahu juga. Bisa jadi ... yang aku heran kak Angga kemarin itu perhatian banget loh. Bikin jadi berharap aja."

"Eh, tapi aku denger dari perawat ruangan. Kamu tahu kak Kayla gak? Dia seangkatan kak Angga ...."

"Tahulah. Dia kan primadona kampus kita."

"Rupanya kak Kayla itu dulu pernah jaga di rumah sakit ini. Tapi dia udah resign sebelum kita masuk. Nah, dua bulan yang lalu, katanya dia dateng mau ketemu kak Angga pas jaga malem. Terus mereka berantem gitu ...," cerita Vina.

"Ada hubungan apa mereka ya?" tanya Salsabila, terselip cemburu.

Jangan-jangan mereka berdua pacaran, pikirnya. Selama di kampus dulu, kak Angga kelihatannya tidak berhubungan dengan siapa pun. Dia termasuk cowok yang terkenal kalem, walaupun banyak yang suka sama dia. Bukan cuma Salsabila saja.

Salsabila sering sekali melihat adek kelas melirik ke kak Angga, kalau dia lewat di koridor kampus.

"Eh, panjang umur tuh yang lagi diomongin!" kata Vina sambil melihat ke arah pintu kantin. Salsabila ikut menoleh.

Kak Angga tersenyum sambil berjalan ke arah meja mereka.

"Salsa belum pulang?" tanyanya.

"Belum, Kak Angga. Ngobrol dulu sama Vina. Dari awal jaga, baru sekarang kami bisa ketemuan lagi."

"Kak Angga, kok gak tanyain aku sih? Pilih-pilih temen nih!" protes Vina.

Angga dan Salsabila tertawa. Sahabatnya itu memang selalu ceplas-ceplos kalau bicara.

"Eh, iya lupa ada Vina juga. Kamu kan jaganya masih sampai jam lima nanti, kok udah nongkrong di kantin aja?" ledek Angga.

"Tadi izin makan, Kak. Pasien poli banyak banget sampai gak sempat makan siang."

Lihat selengkapnya