"Sal, kasih jadwal jaga kamu bulan depan dong!" tulis Angga di pesannya. Mata Salsabila melebar. Ada senyum terukir di bibir.
"Memangnya buat apa, Kak?" balasnya.
"Mau cocokin jadwal kamu sama jadwal jagaku."
Senyum Salsabila semakin lebar. Hatinya melambung ke langit. Tak bisa dipungkiri, ia jadi berharap ini pertanda rasa sukanya telah bersambut.
Semakin hari, kak Angga semakin jelas 'pdkt'-nya ke Salsa, begitu menurut Vina. Tapi Salsabila tidak mau berharap banyak.
Kata ibu, selama pria belum datang melamar. Jangan dikasih hati dulu. Bisa-bisa bikin kita kecewa nanti.
Salsabila mengirimkan jadwal jaga pada kak Angga. Lalu dia mengantongi ponsel di snell jasnya dan kembali ke kamar jaga.
Kebetulan hari ini, Salsabila kebagian jadwal jaga IGD pagi dan pasien masih sepi. Mungkin karena hari Minggu juga.
Biasanya Salsabila akan ngobrol dengan perawat, tetapi hari ini ia memilih istirahat di kamar jaga. Badannya terasa agak letih sejak kemarin. Karena malam ada acara resepsi saudara dan Salsabila ikut jadi panitia. Soalnya enggak enak kalau enggak bantu-bantu.
Tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk di layar ponselnya. Ia melihat layar hp. Ternyata itu pesan dari kak Angga lagi.
"Kamu sekarang lagi ngapain?" tanya Angga.
"Lagi istirahat aja di kamar. Mumpung belum ada pasien."
"Kamu lagi gak enak badan?"
"Gak sih, Kak. Mungkin agak capek aja, karena kemarin Salsa jadi panitia wedding-nya sepupu."
"Kalau kamu capek, jangan dipaksain. Kak Angga gantiin aja ya. Kamu istirahat dulu!"
"Yah, kasihan Kak Angga dong. Gak usah Kak," tolak Salsabila halus. Dia gak mau merepotkan kak Angga terus.
"Gini aja, besok kak Angga jaga pagi. Kita tukeran deh. Jadi hari ini kamu istirahat dulu. Kak Angga udah jalan ke rumah sakit nih, tunggu sebentar ya!"
Salsabila bingung mau jawab apa. Dia berbaring di tempat tidur dengan pikiran gelisah. Senang sih ada yang mengkhawatirkannya, tetapi dia sama kak Angga kan enggak ada hubungan apa-apa. Kok kesannya jadi merepotkan terus.
Salsabila mendesah panjang.
Kenapa akhir-akhir ini dia selalu bersikap baik padaku ya?
Tok tok ...!
Ada yang mengetuk pintu kamar jaga. Salsabila cepat membukanya, khawatir ada pasien. Biasanya salah seorang perawat akan langsung memberitahu.
"Eh, Kak Angga ... cepet banget sampainya?"
Angga nyengir saja,"Khawatir kamu kelamaan nunggu. Jadi aku ngebut!"
"Iih jangan gitu, bahaya kan! Salsa baik-baik aja kok, cuma sedikit capek."
Angga ajak Salsa makan siomay yang dia beli di dekat rumahnya. Mereka duduk di ruang perawat, yang agak tersembunyi dari pasien.
"Mas Aidil, hari ini saya gantiin dr. Salsa. Kalau ada pasien, panggil saya aja. Sekalian numpang makan di ruangan ya."
"Cieee ... siap dr. Angga!" sahut Aidil sambil senyum-senyum lihat mereka berdua.
Wajah Salsabila jadi memerah. Sikap Angga yang seperti itu membuat semua orang jadi berpikir kalau mereka sudah 'jadian'.