Dragana

Jufan Rizky
Chapter #29

Chapter 28 - A Bitter Loss

ORGOSH terdiam. Saraf-saraf di tubuhnya terasa longgar dan darah seperti berhenti mengalir. Ia hanya bisa terduduk lemas melihat hasil pemungutan suara yang menyatakan bahwa Cliff Theosson dan Justin Jolley adalah Presiden dan Wakil Presiden Irion yang baru. Suara terbanyak kedua diraih oleh Varagar Perkins, ketiga Alexander Collins, keempat Orgosh Walmar, dan yang terakhir Arkadius Kavilian.

Kabar tersebut disaksikan pula oleh seluruh masyarakat Irion melalui siaran langsung di berbagai stasiun televisi dan radio. Dan mungkin tidak sampai hitungan menit lagi berita ini akan menyebar seantero Zenna.

Kini, berdiri di mimbar tertinggi, Cliff Theosson bersama Justin Jolley yang tengah mengucapkan sumpah-sumpah yang dibacakan oleh Pemuka Agama Tertinggi, sebagaimana yang biasa dilakukan presiden-presiden dan para wakil sebelumnya setelah terpilih.

“Mungkin kau benar, Orgosh, yang namanya manusia memang selalu mendambakan kedamaian,” kata Dupuis Balmend. “Tapi kau selalu lupa, bahwa sebagian besar dari mereka lebih mendambakan kepentingan pribadi dan lupa akan kewajiban mereka sehingga kedamaian jadi tidak ada artinya lagi. Dan kau memercayai mereka.”

Ia pun bangkit dari kursinya dan meninggalkan Orgosh.

Orgosh tertegun. Perkataan Dupuis menancap begitu dalam di hatinya. Ia melihat seringai licik di wajah Cliff Theosson di atas sana. Entah rencana apa lagi yang ada di kepala orang itu. Cliff adalah salah satu orang yang selama ini kerap memanas-manasi Frans Sullivan untuk menyelesaikan masalah dengan berperang. Ia ingin Irion ditakuti oleh negara-negara lain. Orang bodoh yang percaya bahwa rasa takut efektif untuk mempertahankan julukan negeri adidaya yang selama ini disematkan pada Irion.

Cliff Theosson adalah orang yang haus akan pengakuan. Pengecut sejati yang ingin ditakuti semua pihak. Semua orang juga tahu. Namun mereka tetap saja membantu orang ini untuk menang hanya karena imbalan-imbalan yang akan mereka terima ketika ia terpilih. Mungkin itu pulalah sebab mengapa banyak pihak mengimbau agar pemilihan dilakukan secara tertutup.

Dan aku memercayai mereka.

Mungkin benar yang dikatakan Dupuis, seharusnya Orgosh juga menyiapkan orang-orang yang sudi berbuat kecurangan agar mereka menang. Meski tak suka caranya, rasanya itu masih lebih baik daripada membiarkan Cliff Theosson menang dan menjadi presiden.

Lihat selengkapnya