Dragana

Jufan Rizky
Chapter #6

Chapter 5 - The Summoner

DI hutan di bagian belakang kastel, Lidwina Aviva yang menikmati waktunya bersama sekumpulan wildur kecil.

Meski hari-harinya sebagai prajurit Isvar menuntutnya menjadi pribadi yang keras, sejatinya, Lidwina adalah seorang gadis berkepribadian lembut. Dan selama tujuh tahun berkarir di sana, hal itu tidak banyak mengubahnya. Ia tetap dikenal sebagai Lidwina yang gemulai dan ramah. Kematangan gadis 25 tahun membuat Lidwina terlihat semakin menarik dan jadi incaran setiap prajurit Isvar dan juga sejumlah pemuda Aesild. Kendati demikian, selama ini hanya Arthur dan Reynold yang sering terlihat bersamanya.

Lidwina dan Rey sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah dasar. Mereka bahkan pernah tinggal bersebelahan rumah. Sosok Rey yang tegas dan dewasa membuat Lid merasa aman dan nyaman berada di dekatnya. Hal itu menjadikan Rey sosok seorang kakak yang ideal di mata Lid. Dan memang itulah satu-satunya hal yang dibutuhkan Lid kecil saat itu. Perangainya yang lemah lembut  membuat anak-anak lain sering menjahilinya. Dan Rey selalu menyelamatkannya dari peristiwa-peristiwa tidak menyenangkan itu. Reynold Drake selalu ada buat Lidwina. Bahkan sampai sekarang.

“Sedang apa kau?” usik sebuah suara. Lidwina menoleh ke asal suara dan menemukan Sandra Vigor di sana.

“Aku sedang memberi makan wildur-wildur ini,” jawab Lid.

“Tidak perlu. Sekarang juga kembalikan wildur-wildur ini ke kandang mereka masing-masing. Lalu kita pulang. Banyak yang harus kita lakukan.”

Sepertinya perang dimulai lebih cepat dari yang kuduga. “Baik, Bibi.”

KEDUA orangtua Lid meninggal ketika ia masih 6 tahun. Sejak saat itu, ia tinggal bersama Sandra Vigor, seorang janda yang merupakan kakak kandung dari ibunya. Namun bukan itu alasan yang membuat Sandra bersedia mengasuh Lid. Satu-satunya alasan mengapa ia mau menampung Lid di rumahnya adalah karena Lid seorang perempuan sehingga ada yang membantunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang sangat ia benci. Namun demikian, Sandra Vigor tetap berupaya memasukkan Lid ke kesatuan Isvar.

“Satu-satunya cara membalaskan kematian kedua orangtuamu yang bodoh itu adalah dengan masuk ke divisi Kolvar,” katanya kepada Lid waktu itu. “Dengan begitu, kau akan bisa mengendalikan wildur jenis apa pun sesukamu. Bahkan kau bisa membuat mereka bunuh diri jika kau mau. Tak perlu khawatir, dengan kedudukanku saat ini, bahkan kau yang lembek pun akan mudah menjadi anggota. Berada di rumah terus takkan baik buatmu. Kau bisa gila. Dan aku tidak mau mengurus dan tinggal bersama orang gila. Kau paham?”

Sedari Lid kecil, Sandra selalu mengajarinya sejarah Irion dan Isvar yang bahkan tidak diajari di sekolah. Khususnya mengenai divisi Kolvar dan wildur. Dan Sandra selalu punya cara untuk membuat Lid membaca buku-buku sejarah Irion dan Isvar sekalipun Lid tak ingin.

“Jadi apa itu wildur?” tanya Sandra ketika Lid masih berumur 10 tahun. Rotan besar sudah siap di tangan kirinya.

“Wildur adalah makhluk hidup hasil dari mutasi yang dilakukan Para Peneliti pada masa Awal Zenna untuk menyelamatkan hewan-hewan dari kepunahan akibat keracunan kandungan vidra di udara.”

“Mengapa mereka bisa terancam punah?”

“Karena tidak semua hewan bisa hidup dengan vidra yang memiliki kandungan kimia yang tidak biasa, seperti hewan-hewan karnivora, reptil, dan beberapa hewan omnivora, jenis-jenis unggas, bahkan herbivora. Hal ini membuat Para Peneliti berupaya untuk menyelamatkan jenis-jenis hewan tersebut yang satu-persatu terus mati. Eksperimen besar-besaran pun dilakukan.”

“Eksperimen apa?”

Lihat selengkapnya