Satu jam kemudian, sepedaku udah selesai diperbaiki dan sekarang aku lagi sama Riyu dan Doni di tugu pohon Secang, ikon kecamatan Secang.
"Assalamualaikum, Teman." Tiba-tiba Aan datang lengkap dengan sepeda BMX dan ransel hitam yang menjadi ciri khasnya. "Wow, dah pada ngumpul ni, nungguin aku ya? Sori tadi aku mampir mini market dulu buat beli permen relaxa biar napasku segar. Maklum menu makan siang tadi semur jengkol sepanci, hehe."
"...." Aku, Riyu, dan Doni terheran-heran.
Sebenarnya ada yang ganjil diantara kami berempat, keganjilan itu ada pada Aan. Yah, secara dia gendut malah ditambah beban ransel hitam di punggungnya. Setiap balapan pasti dia selalu kalah terus. Tapi ya sudah lah, aku sih maklum aja, emang udah kodratnya, apa mau dikata?
Kak Hera, we are come to PS. Go go go.... let's and gooo!!!
Kak Hera adalah atlet tenis berbakat yang pada pertengahan tahun ini bakal bertanding di POPM cabor tenis tingkat SMA. Saat ini kak Hera duduk di kelas satu SMA Taruna Nusantara Magelang, sekolah nomor satu se-Magelang. Prestasinya bejibun.
Sesampainya di PS, kami memarkir sepeda lalu bergegas ke lapangan tenis.
"Kakak." Doni teriak sambil melambaikan tangannya pada kak Hera. Gadis cantik itu bergegas menghampiri adeknya. Dadaku berdebar-debar tak karuan ngelihat keseksian kak Hera. Penampilannya dari ujung rambut sampai kaki dihiasi warna putih; topi, kaos tanpa lengan dan celana pendek super ketat.
"Halo, kak Hera, sudah lama gak ketemu." Aku menyapa kak Hera sambil mengulurkan tangan.
Kak Hera tersenyum sedikit sambil menjabat tanganku. Wow, mahal sekali harga senyumnya, seperti senyum seorang putri raja. Ada tahi lalat di dagu sebelah kirinya, manis banget dan bagiku manis itu indah serta gak ngebosenin.