Dragon Eagle

Luca Scofish
Chapter #13

13. Riyu Si Tukang Kompor

Beberapa hari sejak "tragedi pencurian buku sang primadona" berlalu, hubunganku dengan Diza malah kian akrab hingga nyaris seperti teman dekat. Tadinya aku berpikir sikap Diza akan memburuk hingga ia memusuhiku, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.


Setiap pagi, setelah aku memasukkan sarapanku ke laci, Diza menyapaku sambil tersenyum. Ketika jam istirahat tiba, ia duduk di samping Dewi, lalu kami bertiga mengobrol bersama. Bahkan ketika aku bermain sepak bola bersama tim Dellio di halaman sekolah, Diza menyebut-nyebut namaku ketika aku berhasil melakukan penyelamatan-penyelamatan gemilang.


Setelah pulang sekolah, aku bersiap menunggu di depan gerbang sambil menaiki sepeda untuk menemani Diza menunggu angkot. Tentu saja Diza selalu bersama Vina dan Dasa. Namun sejak Diza bersikap baik padaku, perlahan-lahan aku mulai masuk ke dalam grup murid pintar itu. Ungkapan "ojo cedak kebo gupak" yang diserukan Bu kepsek sepertinya akan berubah menjadi "cedak'o kebo resik (dekatlah kebo bersih)". Mungkin saja suatu hari nanti, aku bisa ketularan pintar seperti mereka.


Namun sejujurnya, meskipun Diza sering tersenyum dan memberiku sedikit perhatian, aku sebenarnya tidak tahu apakah Diza menyukaiku atau hanya bersimpati padaku.


"Luca, aku perhatikan akhir-akhir ini kau cukup dekat dengan Diza, ya?" Riyu nangkring di atas pohon belimbing sambil membawa tongkat, kepalanya mendongak, mencari-cari belimbing yang matang.


"Hm," gumamku sambil memakan belimbing di bawah pohon.


"Kok bisa sih, Luck?"


"Aku ini ganteng, jadi wajar saja jika Diza terpesona dengan kegantenganku."

Lihat selengkapnya