DRAK AND LIGHT Coalescare

Nengshuwartii
Chapter #14

MASA DEPAN

Pagi yang cerah ini membuat semua orang bersemangat untuk bangun pagi, menyongsong pagi dengan secangkir kopi dan se iris keju, perpaduan yang cocok untuk di nikmati sekarang.

Itulah yang di lakukan Jinni di Villa yang sudah dia anggap rumah snediri, dengan wajah berseri dan senyum yang menawan, Jinni duduk santai di taman lantai satu.

'' Selamat pagi.''

Terdengar suara yang tidak asing menyapa Jinni yang sedang duduk sendirian di taman menikmati kopi dan suasana.

'' Kenapa salam saya tidak di jawab.'' Dia menatap Jinni dengan senyum manis.

'' Apakah perlu?'' jawab Jinni sinis dengan wajah yang sudah berubah menjadi marah tapi dia berusaha menhannya.

'' Jinni aaa,'' (terdiam).

'' Jangan pernah memanggil ku dengan sebutan itu!'' Jinni terus mencoba menahan amarahnya.

'' Lalu saya harus menganggil kamu dengan sebutan apa?'' tanyanya dengan sedikit senyuman yang bercanda.

'' Nona!'' Bukan kah itu peraturan di sini, tolong jangan mendekat kepada ku atau aku akan membuat kamu menyesal!'' wajah Jinni sungguh sudah berubah sangat merah, marah dan emosi yang bercampur menjadi satu.

Jinni langsung meninggalkan taman dan masuk ke dalam Villa dengan air mata yang menetes membasahi pipinya, hatinya hancur, hatinya remuk dan sangat amat sedih dia rasakan.

Tae Ho akhirnya sampai di depan Villa, pikiran nya kosong dan tiba-tiba saja dia mengingat kembali percakapannya dengan kawannya. Dia ingin menceritakan semua dari awal kepada Jinni agar Jinni percaya, mulai dari dia mengingat dan mencari tau lebih lanjut tentang foto itu. Dia yakin kalau di foto itu adalah seseorang yang sangat mirip dengan Jinni, dan yang paling masuk akal adalah neneknya.

Tae Ho mengingat saat dia diam-diam menelpon seseorang yang dia kenal di Amerika.

'' Hei kawan.''

''Apa kabar mu?''

Tae Ho ingat betul nomor polisi mobil Porsche yang dia lihat di restoran itu, karena mobil itu juga yang dia lihat di garasi bengkel otomotif klasik milih kawannya. Tae Ho mulai membujuk kawannya untuk memberitahu dia siapa pemilik mobil klasik itu, tapi usaha Tae Ho berjalan alot, kawannya tidak bisa memberitahu siapa pemiliknya karena itu rahasia dan dia bisa kena masalah jika memberitahukan kepada Tae Ho. Tak habis cara Tae Ho lakukan untuk mendapatkan informasi soal mobil itu, dia terus merayu kawannya itu, akhirnya karena kehabisan ide, Tae Ho mencoba untuk memancingnya dengan uang yang cukup banyak yaitu 100 juta.

'' Aku akan memberi mu 100 juta jika kamu mengatakan siapa pemiliknya, hanya namanya saja, tidak yang lain.'' rayu Tae Ho kepada temannya yang kecanduan judi.

'' Apa kau sudah gila haaa!'' kawannya kaget dengan nilai uang itu.

'' Aku bersungguh-sungguh tolong lah, hanya namanya saja cukup.'' desak Tae Ho memohon.

'' Kau sunguh akan memberiku 100 juta , hanya untuk nama saja, bagaimana aku bisa mempercayai mu kawan!''

'' Berikan nomor rekeningmu dan aku akn mentranfer mu 50 juta, sisanya setelah aku mendapatkan namanya, bagaimana?'' Tae Ho terus menyakinkan kawannya.

'' Baiklah, setuju, aku akan mencari di kecil, karena 4 bulan yang lalu mobil itu kembali setelah sekian lama tak berkunjung.'' terang kawannya menjelaskan.

'' Bagus itu, segera kamu dapat, segera aku tranfer.'' Tae Ho menjelasakan dengan semangat.

Transaksi pun di lakukan, Tae Ho benar-benar mengirimkan uang 50 juta itu untuk kawannya, setelah pekerjaan kawannya selesai dengan memberikan informasi tentang siapa nama pemilik mobil itu, maka sisanya 50 juta akan langsung di bayarkan Tae Ho kepada kawannya saat dia tahu siapa nama pemilik mobil itu.

Lihat selengkapnya