Malam pun akhirnya datang dan mereka menghabiskan waktu bersama sambil banyak makan dan banyak bercerita tentang banyak hal.Jinni pun akhirnya mengetahui bahwa Juno ternyata lahir di hari,tahun,bulan dan rumah sakit yang sama.Mereka saling bercerita tentang banyak hal,tetapi Juno tidak menceritakan kalau ayahnya meninggal karena kecelakaan akibat cuaca yang terjadi saat gerhana matahari terjadi.
Dan mereka pun tidak saling memberi tau bahwa mereka sama sama lahir di jalan, bukan di rumah sakit.Semakin banyak yang mereka bicara kan Juno pun menyadari sesuatu bahwa ia tidak merasakan ada perubahan pada dirinya, tidak menjadi Juno yang lemas,linglung atau pun tidak bisa apa apa.
'' Juno '' Ada apa ini dengan ku, kenapa aku baik baik saja, bukankah aku seharusnya berubah, ada apa ini (Gumam nya di dalam hati).
Saat berpisah sudah datang, malam mulai semakin larut,dan Jinni khawatir dengan neneknya yang sejak tadi tidak mengangkat teleponnya.Jinni memutuskan untuk segera pulang untuk mengecek keadaan neneknya.Juno menawarkan tumpangan agar Jinni bisa cepat sampai di rumah, akhirnya Jinni pun setuju dengan tawarannya mengantarkan dia pulang.
Sampai di rumah, Jinni memanggil nenek tapi tidak ada jawaban.Masuk ke dalam rumah ia terkaget bahwa neneknya sudah tergeletak di lantai tak sadarkan diri.Mereka pun langsung membawa neneknya ke rumah sakit, agar bisa segera di tolong.Sampainya di rumah sakit nenek langsung di periksa dokter, cukup lama dokter di dalam dan belum juga keluar, membuat Jinni semakin khawatir.
'' Juno '' Tenanglah.... Pasti nenek akan baik baik saja.(dia menenangkan Jinni yang terlihat sangat ketakutan dan khawatir).
Dokter muncul dengan berita yang kurang baik, bahwa nenek Jinni harus segera di operasi akibat penyakit demensianya yang sudah cukup parah dan ada darah yang mengalir tidak lancar (pembekuan darah) di otak neneknya.Setelah mendengar perkataan dokter membuat Jinni langsung bergegas lari meninggalkan rumah sakit tanpa berbicara apapun pada Juno.
Juno pun kebingungan dengan sikap Jinni,dia pun segera menelfon temannya untuk menggantikan dia menjaga nenek dan Juno langsung mengejarnya tanpa henti tapi tidak juga menemukannya.Di lobi, tempat parkir, sampai ke jalan pun ia tidak menemukan Jinni.
'' Kemana dia pergi seperti itu '' (Gumam Juno sendirian).
Dia pun langsung kembali dan mengambil mobilnya, melaju pelan menyisiri jalan dan terus mencoba menelfon Jinni tapi tidak juga dia angkat.Sampai beberapa lama akhirnya Juno berhenti di sebuah persimpangan jalan untuk membaca pesan dari Jinni.
'' Jinni '' Bisakah aku meminta tolong kepada mu,tolong jaga nenek ku sampai aku kembali.
(tulisnya singkat dan jelas dalam pesannya itu kepada Juno)
'' Kemana sebenarnya dia pergi, kenapa tidak mengatakan sesuatu,dan kenapa telponnya malah dia matikan''.
Semakin bingung dan semakin penasaran dengan apa yang sedang Jinni lakukan,tetapi setelah teringat pesannya dia pun kembali ke rumah sakit untuk menjaga nenek.
Jinni telah sampai di sebuah rumah yang sangat besar sekali,sebuah rumah yang dulu pernah ia datangi sepuluh tahun yang lalu.Rumah dimana Jinni pernah menangis tersedu seduh di depan rumah besar itu, dan Jinni ingat betul tentang apa yang dulu pernah ia alami di rumah itu.
10 tahun yang lalu.
'' Masuk lah ''.... ( Kata seorang wanita yang sepertinya adalah asisten di rumah itu, seakan akan ia tau kalau Jinni akan datang kerumah itu)
Jinni masuk dalam keadaan marah bercampur sedih yang ia tidak bisa bendung lagi tapi ia terus berusaha untuk menenangkan dirinya.Duduk di ruang tengah yang begitu besar membuat Jinni berfikir dan bergumam dalam hati.
'' Jinni '' Apa sebenarnya yang mereka inginkan dari keluargaku.
'' Apa yang sebenarnya mereka cari di rumah ku ''.
'' Dan apa yang sudah mereka temukan,kenapa mereka seperti berharap aku akan datang ke rumah ini''.
''Apa yang sedang mereka rencanakan,apa sebenarnya hubungan mereka dengan kakek dan ayah,dan mengapa mereka malah membunuh semua keluargaku,apa yang terjadi,ada apa semua ini ''.
Semua pertanyaan itu bekecambuk di pikiran Jinni,tidak ada yang bisa menjawabnya kecuali penghuni rumah ini dan juga nenekTapi semenjak nenek menderita demensia,dia jadi sangat pendiam dan bahkan seakan akan melupakan semua masa lalu.
Seseorang yang sangat muda dan berwibawa turun dari tangga, mendekati Jinni,ia pun terdiam melihatnya.
''Tuan'' Jangan banyak berfikir.Nanti semua akan saya jelaskan,kamu tenang saja dan cukup mendengarkan semua nya dengan baik.
Pesan Tuan kepada Jinni utuk tenang.
Setelah itu Tuan mulai bercerita tentang semuanya,Jinni pun memerah wajahnya dan sangat amat marah terhadap cerita itu sampai dia tak kuasa meneteskan air matanya.Ia berusaha keras menahan air mata itu agar tidak jatuh di depan manusia keji seperti dia.Setelah keluar dari rumah itu,ia tak mampu lagi membendung air matanya dan semuanya ia tumpahkan,tangisan dan jeritannya terus mengalir tak terhentikan dia hancur berkeping keping mendengar keluarganya di perlakukan tidak adil seperti itu .
Anak umur 15 tahun yang harus melawan orang yang kejam terhadap keluarganya pun tak sanggup lagi berdiri.Cukup lama ia duduk termenung di pagar rumah besar itu,setelah kelelahan,ia pun memutuskan bangkit dan pergi dari rumah itu.