Teman adalah cerminan diri kita sendiri. Jadi nilai lah dirimu sendiri melalui temanmu~ Ana
****
Ana hanya menusuk-nusuk baksonya seraya melamun memikirkan kejadian semalam dimana dia sedang bertengkar dengan bila, ceker yang melihat itu pun menjadi kebingungan karena mereka tidak tau ana kenapa. Ceker saling melempar pandangan bertanya dan ya mereka semua tidak tau.
Akhirnya shella membuka suara untuk bertanya, karena jika ana hanya didiamkan mungkin saja mangkok bakso tersebut juga ikut bolong karena ana hanya menusuk-nusuk baksonya tanpa memakannya dari tadi. “Napa tu muka lecek amat kayak uang seribuan kalo awal bulan lo,” ujar shella mencoba menghibur.
“Emang kalo akhir bulan gak lecek?” tanya indah.
“Ya kagak dong, kalo akhir bulan mah tinggal uang seribuan aja di dompet ya jadi di susun rapi,” balas shella tertawa.
“Gue semalem berantem sama bila,” ujar ana.
“Biasanya juga tiap hari berantem, tapi gak pernah selecek itu muka lo na,” ujar melan seraya makan bakso nya.
“Ya soalnya yang semalem beda, biasanya cuma bercanda doang,” balas ana seraya meminum jusnya.
“Emangnya kenapa? Apa bedanya?” tanya haura.
Ana terdiam memikirkan apakah harus menceritakan ini kepada ceker. Akhirnya ana memutuskan untuk menceritakan nya, mungkin saja ceker bisa membantunya.
#Flashback#
Ana yang sedang mengeringkan rambut karena habis mandi itu pun menghentikam aktifitas nya karena ponsel nya berbunyi, ternyata ada panggilan dari tante mira “Halo tante?” jawab ana.
“Halo ana, tante boleh minta tolong gak?” tanya tante mira dari sebrang sana.
Gak ada basa-basinya amat ni tante “Hemmm pasti temenin bila di rumah ya tan?” tanya ana dengan cepat.
“Waduhhh karena udah keseringan jadi ketebak ya," ujar tante mira tertawa. "Kalo gitu tante minta tolong ya sayang soalnya tante sama om baru bisa pulang lusa,” ujar tante mira lagi.
“Oke siap tan," balas ana “Makasih ya sayang,” jawab tante mira.