Dream

Seftiana kurniati
Chapter #4

4

****

Pagi ini ana bangun terlambat dan dengan cepat ia berlari menuruni tangga menuju meja makan, lalu meminum susu dan menyambar roti di atas piring yang sudah di siapkan oleh ibu. Ayah yang melihat itu pun angkat bicara “Kalo makan sama minum itu duduk ana.”

“Udah telat yah,” dan dengan cepat ana langsung menyalimi tangan ayah dan ibunya kemudian berlari ke luar.

“Mangkanya kalo mandi jangan lama, ini mandi doang udah sejam,” sahut kakakku dari rumah yang masih bisa ku dengar.

****

Begitu sampai di halaman depan aku langsung menaiki motor zaky yang sudah stanby menunggu ku setiap pagi seperti ini. Zaky langsung memberikan helm kepadaku ”Buruan jalan ky udah mau telat ini,” ujar ana begitu menaiki motor zaky. 

Kenapa aku sangat takut telat karena di sekolah ku jika kalian terlambat 1 menit saja kaliah harus pulang kerumah dan kalian di anggap alfa.

Zaky hanya tersenyum melihat aku yang gelabakan karena takut telat “Oke siap siap tuan putri, pegangan ya mau ngebut ni.”

Ana mengetok helm zaky “Modus lo nyet.”

****

Begitu sampai di sekolah ana langsung turun dan melihat gerbang belum terkunci “Huuu untung belum telat,” ana yang merasa lega langsung saja berjalan ke gerbang.

Zaky yang melihat tingkah ana lagi-lagi tersenyum dan turun dari motornya “Ehhh tunggu dulu,” ujar zaky lalu menarik tanganku dan begitu aku membalikan badan “Apaan gerbang mau tutup tu,” ujar ana kesal karena zaky menariknya padahal sebentar lagi gerbang ditutup.

Zaky melepas helm yang masih di pakainya, dan sontak ia melihat ke atas karena zaky lebih tinggi darinya “Ntar pulang gue jemput,” ujar zaky tersenyum lalu berjalan ke arah motornya.

Ana yang masih terdiam karena malu sekaligus binggung pun hanya bisa menjawab “Iya, hati hati ky.”

Kenapa ana bingung karena sejak kecil zaky terkenal dengan julukannya sebagai manusia es. Dingin, cuek dan jarang tersenyum. Tapi berbeda saat bersamanya ia merasa zaky selalu tersenyum dan hangat.

****

Ana berjalan perlahan menuju kelas karena masih memikirkan zaky yang membukakan helm untuknya, mungkin kecil untuk orang lain tapi tidak untuknya. Saat ana sedang asik memikirkan kejadian tadi tiba tiba ana melihat di ujung koridor ada bunda yang berjalan menuju kelas, dan sontak membuat ana langsung berlari ke kelas dan melupakan kejadian tadi.

Begitu sampai di kelas ana langsung memberi tau kelas “Ada bunda woyyy duduk,” seketika kelas yang tadinya gaduh dimana yang lain sibuk menulis pr, main game, mengobrol semuanya langsung duduk di bangku masing-masing dan hening.

Lihat selengkapnya