****
Pagi ini ana membuka semua hadiah yang kemarin tak sempat ia buka, karena kemarin ia terlalu lelah bermain bersama anak anak. Ia mulai membuka hadiahnya dimulai dari pemberian keluarganya dan temannya.
"Wahhh lucu bet bantal nya," ujar ana begitu membuka kado dari zaky yang isinya ternyata bantal berbentuk awan dan novel dengan berbagai genre, yang menarik perhatiannya adalah novel berjudul friendzone yang dulu sempat ia lihat waktu menemani zaky membeli buku untuk olimpiade nya "Wahhh ternyata zaky udah liat, tapi masih gak peka. Dasar batu es. Ehh ada surat nya."
'Gue tau lo suka banget sama langit dan baca novel. Jadi gue beliin lo bantal itu sama beberapa novel karena gue tau lo pasti suka apa pun yang gue beliin. Jangan lupa di pakek tu bantal biar inget gue terus. Dari sahabat terganteng lo zaky dan untuk sahabat gue yang paling bawel'.
Ana tertawa selepas membaca surat dari sahabat kecilnya itu. "Yakin ni zaky yang nulis. Nyontek di mana ni anak. Beda banget tulisan sama realita pas ngasih kemaren."
**** #Flashback#
Sebelum menuju panti asuhan semua orang terlebih dahulu berkumpul dirumah ana dan mereka memberikan kado yang telah mereka siapkan.
"Nih dari gue. Semoga lo suka ya," ujar zaky lembut lalu tersenyum sebentar dan langsung kembali menyiapkan barang bersama yang lain.
"Ihhh lembut banget tu es batu, mana senyum lagi tadi," ujar metta.
"Hooh meleleh ni gue liat senyumnya," balas nadia.
"Udah ada yang punya hey," ujar olga membuat yang lain tertawa. "Ohh iya lupa udah ada yang punya," ujar nadia lagi.
"Selagi belum pasti bisa lah di gasken," ujar shella membuat ana menatapnya tajam.
"Ehhhh canda na, jangan serius amat dong," ujar shella lagi membuat ceker lagi lagi tertawa.
****
Dan terakhir ana melihat kotak berukuran besar dengan dihiasi pita serta bunga mawar diatasnya. Sangat cantik.
Dan betapa terkejutnya ia saat melihat isinya "Ya ampun malikkkkkk," pekik ana kegirangan karena kotak tersebut berisi lukisan langit yang sangat cantik dan album yang ingin sekali ia beli "Kok malik tau ya," pikir ana.
"Ohhh yaampun jadi waktu itu," ujar ana.
****
#Flashback#