Dreamelody

Nurul Fadilah
Chapter #10

PART 10

PART 10

Everything comes as it pleases and leaves without a goodbye

Like this, I don't want to love anything

Where the sun has set, as far as the sun sets

I travel in those memories

Under an orange sun

We dance with no shadows

There is no such thing as decided farewells

Meet me in that memory that was once beautiful

Forever young

(Eight - IU)

***

SARGA

Hujan. Sebelumnya gue gak pernah mikirin apapun saat ada hujan. Gue cukup berdoa mensyukuri nikmat Tuhan yang satu ini. Dan untuk pertama kalinya gue mikirin seseorang. Gia.

Karena hujannya cukup deras gue kira Gia gak bakal dateng kesini. Tapi ternyata tebakan gue salah. Gue kaget waktu ada orang ngetuk pintu rumah gue. Saat gue buka Gia dengan pakaiannya yang udah basah semua menggigil kedinginan.

"Lo ngapain kesini?" yang harusnya gue nyuruh dia masuk malah gak sinkron sama apa yang gue ucapin.

"Mau ngamen," jawab Gia asal sambil sesekali giginya bergemelatuk menahan dingin. "Ini gue gak boleh masuk ya?"

Gue yang tersadar minggir dari pintu, membuka jalan supaya dia masuk. Kemudian gue ngambil handuk dan saat itu dia lagi bongkar tasnya. "Yah, Ga basah semua!" Gia ngluarin bukunya yang basah banget. "Gue besok sekolah pakai buku apa dong?"

"Keringin tubuh lo dulu!" Gue ngulurin handuk ke dia lalu mindahin buku-buku dia ke depan kipas angin. Lihat Gia ngrukupin tubuh atasnya pakai handuk, gue jadi kasihan. "Baju lo gak mau ganti?"

"Gue gak bawa baju." Bibir Gia sampai berubah jadi biru. Tanpa banyak bicara gue segera ke kamar mama cari baju apapun yang bisa Gia pakai sementara. Untungnya ukuran tubuh mama dan Gia sama. Bukan! bukan cuma baju, ada lagi yang sama.

"Kok lo punya baju cewek?" Gia mandang gue curiga.

Gue muter bola mata males. "Udah buruan ganti!" Gue mendorong tubuh dia ke dalam kamar mandi supaya gak banyak tanya. Sementara gue pergi ke dapur. Niatnya gue mau buatin Gia teh atau apalah yang anget-anget tapi persediaan bahan gue habis.

Mana, masih ujan lagi! Yakali gue biarin tuh cewek kedinginan. Eh tapi bentar, sejak kapan gue jadi sepeduli ini sama orang? Bahkan gue pernah biarin Abel kedinginan waktu dia kehujanan ke rumah gue. Dia cuma keringin kaosnya di kipas dan gue sama sekali gak nawarin dia baju ganti. Mungkin gara-gara Gia cewek kali ya?

"Ga, lo dimana?" Itu suara Gia. Sebelum gue makin mikir aneh-aneh lebih baik gue segera pergi. Kata orang dapur itu banyak setannya tapi waktu gue udah keluar dari dapur pikiran gue bahkan masih mikirin orang yang sama.

Degg

Ini Gia apa Mama yang gue lihat sekarang? Gue gatau kenapa dress selutut itu bisa pas banget di tubuh dia. Dan kenapa gue merasa seperti lagi lihat Mama?

Lihat selengkapnya