Dreamelody

Nurul Fadilah
Chapter #11

PART 11

PART 11

I think someone

Is praying for someone

I think I can softly hear

A love poem that was silently written

It clearly flies over to you

I hope it reaches you before it's too late

I'll be there, behind you when you walk alone

Singing till the end, this song that won't end

Open your ears for just a moment

I'll sing for you, who is walking through an especially long night

(Love Poem- IU)

***

GIA

"Karena hari ini Ibu ada rapat kalian kerjakan buku paketnya halaman 114-117 di buku tulis, kumpulkan hari ini di meja saya, sekalian saya chek catetan kalian!" Di saat temen-temen gue pada sorak sorai karena Bu Ningsih gak ngajar gue justru sedih.

"Duh, mampus gue!"

"Kenapa, Gi? Buku ko ketinggalan?" Nara sedikit gak percaya waktu kepala gue mengangguk. "Tumben banget!" Sekali lagi, gue emang bodoh di kelas tapi gue selalu rajin bawa pelajaran. Ucapan Nara buktinya.

"Gimana mau gue bawa, orang bukunya masih basah semua," gue terpaksa minta Nara sobekan buat ngerjain tugas yang sekarang.

"Lo kehujanan?"

"Hm, waktu ke rumah Sarga ujan di tengah jalan. Yaudah deh daripada balik gue pilih terusin aja!" Jawab gue enteng. Tapi tatapan Nara jadi menelisik ke arah gue.

"Beneran karena belajar apa karena Sarga?"

Gue seketika mau ketawa ngakak tapi gue sadar kalau temen gue yang lain lagi konsentrasi jadilah gue tahan ketawanya. "Sarga lo bilang? Gue tuh beneran males balik pulang kemarin karena kalau gue pulang pasti Mama gue suruh gue les lagi nanti malem. Tapi kalau dia tahu gue di rumah Sarga pasti mikirnya kita lagi belajar."

"Terus lo beneran belajar?"

"Kepo aja lo, kayak petugas sensus!" Tuh kan, gue jadi tiru-tiru ucapannya Sarga. Abisnya gue masih gak percaya kalau tuh cowok bisa nglawak. "Lo jangan mikir aneh-aneh deh, Ra! Gue sama Sarga itu cuma temen belajar. Kalaupun ada cowok yang harus gue sukai orang itu jelas bukan Sarga."

"Emang kenapa kalau Sarga? Dia ganteng, pinter, siapapun bisa suka sama dia, termasuk lo."

Gue langsung diem. Termasuk lo? Kenapa harus gue? Ya, kali gue bukan aktris yang lagi main sinetron terus cinlok sama pasangannya. Gue sama dia emang beneran prend, gak bohong. Lagipula gue juga udah terlanjur suka sama temen dia, Abel.

"Gue sih ogah. Kenapa gak lo aja yang suka?" Serang gue balik. Nara muter bola matanya malas. Lagian siapa suruh ganggu gue.

Nara emang jail orangnya tapi untuk yang satu ini gue rasa tingkat kejahilannya udah di level tertinggi. "Kalau gue ada di posisi lo mungkin udah suka sama Sarga."

Lihat selengkapnya