Dreamelody

Nurul Fadilah
Chapter #16

PART 16

PART 16

With easy words you left me

Finally I was surprised you easily said you would leave me

Those words have scratched my heart

If I have you and you have me in your heart

I want to run with these soaking feet

Oh raindrop oh raindrop, love is so heartless

Oh raindrop oh raindrop, this love is like a raindrop

Everything is truly unforgettable

(Rain Drop - IU)

***

SARGA

Gue bukan orang yang punya banyak temen. Gue bergaul dengan semuanya tapi untuk bisa gue katakan sebagai seorang 'teman' gue mesti percaya dulu sama dia. Kalau sekarang gue punya empat orang temen. Artinya gue punya empat orang yang gue percaya. Dan ketika dua temen gue lagi berantem gue gak akan bela salah satunya karena gue percaya mereka sama-sama benar. Cuma ada kesalahpahaman yang harus diluruskan. Begitu juga waktu kemarin malam, Abel dan Gia, mereka sama-sama kecewa. Gue tahu Abel pasti punya alasan lain di balik penolakannya.

"Di mana rumah Pak Tresno?" Tanya gue waktu kondisi kelas kosong. Semuanya udah pulang. Tinggal gue dan Abel. Sejak pagi tadi gue sama dia sama sekali gak omong-omongan. Bukan karena kita berantem, tapi karena gue tahu Abel masih ngrasa bersalah dan gue juga bingung harus mulai dari mana.

"Ga..." sumpah gue paling gak suka saat temen gue sendiri manggil gue dengan nada seperti itu. Seolah mereka udah berbuat kesalahan yang besar atas gue.

"Mata lo gue colok kalau lo terus-terusan mandangin gue kayak gitu!" Gue lalu menonyor kepalanya. Untuk sejenak Abel kaget tapi kemudian kita ketawa. Semudah itu emang cowok kalo berantem. Makanya gue heran kalau ada cewek yang berantem sampe diem-dieman lama banget. Gak capek apa ya?

"Ga, gue--"

"Gak usah dijelasin kalo lo gak siap! Gue percaya sama lo!" Gue menepuk bahunya. "Jadi buruan di mana rumah Pak Tresno keburu sore!"

"Lo mau ketemu dia? Jangan macem-macem Ga, gue saranin--"

"Gue saranin lo diem aja!" Potong gue cepat. "Kalau emang lo gak bisa bantu Gia, biar gue yang bantu!" Setelah Abel ngasih alamatnya gue langsung bergegas ke parkiran ambil sepeda. Ternyata Gia juga ada di sana. Sepedahnya sebelahan sama sepeda gue.

"Ga, nanti malem le--"

"Libur aja hari ini, gue repot!" Gue langsung menyalakan motor cepet-cepet sebelum Gia makin tanya yang aneh-aneh. Gue cuma gak mau dia makin kepikiran. Dengan cuma ngandelin GPS gue nyoba nyari rumahnya Pak Tresno. Agak ribet sebenernya karena lokasinya di perumahan. Gue sampe muter-muter kompleks untuk yang ketiga kalinya.

"Gia?" Tanpa sengaja gue menangkap sosok yang udah familier di mata gue. Padahal gue udah berusaha menghindar tapi dia tetep aja ngikuti gue. "Ngapain lo disini?"

"Hah? Gue- gue jalan-jalan," wajahnya cengar-cengir seperti biasa. "Eh- Ga tunggu mau kemana? Gue ikut ya!"

Lihat selengkapnya