Dreamelody

Nurul Fadilah
Chapter #35

PART 35

PART 35

I hope our ending

wouldn't be sad

So I won't be sad when I recall this moment

Can it be like that?

Want happy ending

If it can't happen

It will become a painful wound

If the way to remember you by getting hurt,

I'm willingly to do that

Will you?

(Our Happy Ending - IU)

***

Dua tahun kemudian...

ABEL

Musik adalah salah satu perantara yang bisa membawa kita dari masa depan menuju masa lalu ataupun sebaliknya. Terkadang hanya karena sebuah nada seseorang bisa dengan bebas berkeliaran kemana-mana tanpa membawa tubuhnya. Itulah alasan gue memilih bermusik sejak kecil. Jari-jari gue gak pernah lihai untuk menulis atau memasak sesuatu tapi jari-jari gue sangat lincah saat menari di depan senar gitar. Dan memang menjalani pekerjaan yang sesuai dengan passion itu menyenangkan.

Ada kalanya gue merasa bosen, capek, kehabisan ide dan gue biasanya rehat sejenak ambil jeda untuk cari inspirasi baru lagi. Tapi sebosen atau sekesal apapun gue sama dunia ini gue akan tetap kembali ke gitar, kembali berkarya. Karena menurut gue berkarya itu lebih seru dibandingkan memimpin sebuah perusahaan.

Dalam proses berkarya pun gue banyak belajar hal-hal baru seperti apa cara menuangkan isi kepala gue, cara mengeksekusi ide yang udah gue dapet, dan gak cuma itu aja. Dalam berkarya juga butuh jalan yang benar untuk menapakinya. Percuma kalau kita pakai cara yang salah. Hasil akhirnya akan tetap gak orisinil.

Gue juga akan berjanji ke diri gue sendiri bahwa di tengah banyaknya isu tentang pemusik yang memakai narkoba di sela-sela dia berkarya, gue bernjanji gak akan pernah menyentuh barang haram itu. Karena gue udah tahu gimana rasanya menapaki karir dengan jalan yang salah, hasil akhirnya tetap akan merugikan diri gue sendiri.

"Gimana rasanya manggung sama artis-artis terkenal?" Tanya manajer gue, Mbak Mega. Salah satu hal yang membuat gue yakin kalau keputusan gue tepat kali ini adalah karena dia. Dia emang manajer gue tapi dia udah kayak kakak gue sendiri.

"Seneng sih, Mbak," gue menggaruk belakang kepala gue karena emang bingung aja. Dulu gue hanya bisa menonton mereka dari tv tapi sekarang gue bahkan bisa sepanggung sama mereka. Kayak gak percaya aja gitu.

Lihat selengkapnya