3 tahun kemudian.
Aku merasa aneh, hidupku seolah menjadi bagian dari skenario film yang dibuat oleh Sutradara hebat. Karena sekarang, akhirnya aku akan pulang. Membawa segala hal di tempat yang kurasa bukan antah berantah lagi.
Aku memeluk Bas untuk salam perpisahan.
“Kamu masih menjalin kontrak kerja jadi modelku, Bas.”
“Dengan begitu lo harus kembali.”
“Sure. Kurasa, daftar tempat yang ingin kupotret di negara ini memanjang,” sahutku sambil mengusap bahunya. “Demi apa pun, tempat di sini bagus-bagus,” sambungku membuat Bas tersenyum miring.
“Baru buka mata, ya, Nona Bule?” Aku hanya terkekeh dan sekali lagi memeluk Bas. Mom dan Dad datang, mereka juga pamit dan berterima kasih kepada Bas. Dan kami meninggalkan Bas di luar bandara. Kulihat dia masih diam memerhatikan kepergian kami.