Makna Kesuksesan
Berbicara tentang kesuksesan, siapa sih, yang tidak mau sukses? Saya yakin setiap orang pasti ingin sukses, tentunya dengan arti dan makna kesuksesan yang berbeda. Ada yang berkata sukses itu kalau cita-cita tercapai, punya rumah dan mobil pribadi, punya perusahaan, keluarga, pasangan hidup, anak, jabatan yang tinggi, terkenal, dan berbagai hal lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sukses memiliki arti simpel tapi bermakna. Kata “sukses” didefinisikan sebagai berhasil atau beruntung. Dengan kata lain, kesuksesan berarti keberhasilan atau keberuntungan.
Seperti yang saya sampaikan tadi, Anda sendiri mungkin memiliki makna kesuksesan yang berbeda. Apa pun makna kesuksesan yang Anda yakini, yang ingin saya sampaikan adalah kesuksesan itu bukanlah pilihan, tapi kewajiban. Yes, kita wajib sukses. Kita hidup di dunia untuk menjadi wakil Allah Sang Pemilik kesuksesan.
Tidak ada ayat atau kalimat Allah yang melarang kita untuk sukses. Tuhan saja tidak melarang, apakah manusia berhak untuk melarang? Atau, adakah agama di dunia ini yang melarang umatnya untuk sukses?
Kita Berhak Sukses
• Kesuksesan tidak dilihat dari umur. Berapa pun umur kita, belasan atau puluhan tahun, tua atau muda, tidak tertutup kemungkinan untuk sukses. Buktinya Farrah Gray sudah berhasil menjadi miliarder sejak usia 14 tahun dan mendapat gelar doktor pada usia 21 tahun. Dia berhasil mengejar citacitanya dengan usahanya sendiri dan dukungan orangtuanya. Pada awalnya Gray tinggal bersama keluarganya di sebuah apartemen kelas bawah, bahkan toilet mereka sering macet dan banyak dihuni kecoak. Gray memulai bisnisnya pada usia yang sangat muda, yaitu 6 tahun. Begitu juga Colonel Sanders. Dia mulai fokus pada bisnisnya pada usia 66 tahun, dan kini bisnis waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) sudah tersebar di lebih dari 80 negara di seluruh dunia. Padahal, sebelumnya, lebih dari 1.000 restoran menolak ayam goreng hasil masakannya.
• Kesuksesan tidak ditentukan oleh pendidikan. Seorang Henry Ford hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar, namun ia mampu menjadi seorang tokoh sukses di balik mobil Ford dan bahkan menjadi pencipta mobil pertama di Amerika serta merupakan pelopor perakitan mobil massal di dunia. Contoh lainnya adalah Lawrence Ellison. Dia drop out dari universitas, namun menjadi pendiri Oracle Corp yang merupakan perusahaan pembuat software terbesar kedua di dunia saat ini dan diakui sebagai orang terkaya kedua di dunia. Perlu saya garis bawahi, saya tidak mengatakan pendidikan tidak penting. Pendidikan tetap penting, bahkan sangat penting. Kalau orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan saja bisa sukses, apalagi orang yang berpendidikan tinggi, seharusnya bisa jauh lebih sukses.
• Kesuksesan tidak ditentukan suku, agama, bangsa, warna kulit, dan keturunan. Lihat saja presiden Amerika Serikat saat ini. Barrack Obama adalah orang kulit hitam yang pernah tinggal di Indonesia. Dulu orang menganggap kulit hitam hanyalah budak yang sampai kapan pun akan tetap menjadi budak dan dianggap madesu (masa depan suram, hehehe). Ternyata, Obama mampu membuktikan sebaliknya. Ia terpilih menjadi presiden AS untuk kedua kalinya dan mampu mengalahkan lawannya yang berkulit putih.
• Kesuksesan tidak berkaitan dengan fisik. Banyak orang yang bilang, “Saya tidak tinggi seperti Anda, mana mungkin saya bisa sesukses Anda?” atau “Anda wajahnya menjual, nah saya?” Sering bukan kita dengar kalimat-kalimat senada? Beethoven, komposer musik terkenal, adalah seorang tunarungu. Anda tahu tokoh Prancis yang terkenal kehebatannya dalam strategi berperang? Ya, Napoleon Bonaparte. Badannya sangat pendek, wajahnya tidak menarik, tetapi dia pemimpin pasukan penakluk Eropa.
• Kesuksesan tidak berkaitan dengan latar belakang keluarga atau keturunan. “Wajar dia kaya, memang orangtuanya kaya raya. Kalau kita orang pas-pasan, dari dulu sampai sekarang juga pas-pasan.” Eits, jangan salah, pada usia 20 tahun, Walt Disney yang memiliki Disneyland di Amerika hanyalah seorang pemuda miskin. Namun pada usia 30 tahun, ia berhasil menjadi usahawan terkenal dan karyanya masih bisa kita lihat sampai sekarang.
Kesuksesan adalah hak setiap orang, bukan? Masih belum berpikir untuk menjadi sukses? Sukses yang saya maksud adalah sukses secara keseluruhan: materi, keluarga, kesehatan, dan kesuksesan-kesuksesan lainnya.
Sukses itu sulit, tetapi akan lebih sulit lagi kalau tidak sukses.
Sukses versus Bermanfaat
Mana yang harus didahulukan, sukses dulu atau bermanfaat dulu? Bagaimana kalau kedua-duanya? Salah seorang trainer senior di Indonesia menamai pelatihannya “Sukses Mulia”. Memangnya bagaimana hubungan keduanya? Alhamdulillah, hubungannya baik-baik saja. Hehehe. Maksud saya, apa hubungan antara keduanya sehingga orang sering menyebut dua kata itu secara berdampingan?
Adalah benar sekali bahwa cara tercepat dan terbaik untuk sukses adalah dengan membantu orang lain mencapai kesuksesan.
Napoleon Hill
Bermanfaat untuk Dunia
Sebelum saya bahas, saya ingin cerita dulu tentang beberapa kisah orang sukses. Pertama, pencipta dan pemilik Microsoft Corporation. Dengan kemunculan produknya yang bernama Windows sejak 20 November 1985, dia berhasil membuat sistem operasi paling populer di dunia. Siapakah dia? Saya yakin Anda pasti tahu, dia adalah William Henry Gates III yang lebih kita kenal dengan nama Bill Gates!
Nah, mari kita lihat prestasi Bill Gates.
• Dia berhasil menjadi orang terkaya di dunia versi majalah Forbes pada 1995-2007. Artinya, tidak ada yang bisa mengalahkan kekayaan Bill Gates selama 12 tahun berturutturut!
• Dia termasuk 100 orang paling berpengaruh di dunia media versi The Guardian pada 2001.
• Dia diakui sebagai 50 Orang Elite versi majalah TIME dan berhasil mendapatkan peringkat pertama pada 1998.
• Dia termasuk 100 orang paling berkuasa di dunia bisnis versi Sporting News pada 1997.
• Dia mendapat penghargaan Knight Commander of the Order of the British Empire, sebuah kehormatan dari Ratu Elizabeth II, pada 2005.
• Masih banyak lagi prestasi gemilang yang diraih oleh se-orang Bill Gates.
Menurut Anda, Bill Gates termasuk orang yang sukses atau sukses sekali? Hehehe. Apa yang menyebabkan dia sukses? Bill Gates membuat sebuah sistem operasi yang membuat komputer mampu menjalankan berbagai program untuk menunjang dan membantu kehidupan manusia.
Coba lihat benda-benda di sekeliling Anda: rumah, baju, kendaraan, bisa jadi benda-benda itu dibuat dengan bantuan software yang sudah ter-install Windows. Coba ingat pekerjaan Anda. Apakah memakai komputer? Memakai benda yang dibuat menggunakan komputer? Bahkan, saya mengetik buku yang sekarang Anda baca dengan menggunakan Microsoft Windows 8 yang sudah ter-install dalam laptop saya. Setiap kali saya mengisi training dan seminar, saya dibantu Microsoft Power Point yang juga dibuat oleh Bill Gates. Artinya, saya dan bisa jadi Anda memakai produk buatan Bill Gates dalam kehidupan sehari-hari.
Hampir semua benda yang ada di sekitar kita memakai bantuan komputer yang di dalamnya sudah ter-install Microsoft Windows. Berapa banyak orang bisa bekerja dan bahkan menjadi orang sukses dengan bantuan karya Gates ini? Bill Gates sukses karena dia menjadi orang yang bermanfaat bagi dunia dan seisinya. Membantu orang untuk sukses, menafkahi orang lain, berkomunikasi jarak jauh, dan sebagainya. Betapa banyak manfaat yang dihasilkan oleh seorang Bill Gates. Bisa dikatakan Bill Gates adalah orang paling sukses secara finansial untuk kehidupannya di dunia.
Semakin bermanfaat
hidup seseorang, semakin
tinggi nilainya di hadapan
Tuhan dan manusia.
Apakah Anda sudah paham mengapa kita harus menjadi orang bermanfaat? Atau masih belum cukup contoh? Baiklah, hehehe. Kalau begitu, saya beri contoh lain.
Siapa yang menemukan lampu pijar dan membuat bola lampu menyala? Yes, you’re totally right, Thomas Alva Edison!
Dahulu kala orang-orang menggunakan api atau obor sebagai penerangan, tapi sekarang cukup menempelkan jari di tembok untuk mengubah panel dari mode off menjadi on. Listrik mengalir, lampu pun menyala. Kita menikmati lampu berkat karya Edison.