Jam sudah menunjukkan pukul 23.00, mata ini membandel.
Seketika aku terbangun dan tidak bisa tidur lagi.
Wajar saja hal ini terjadi, karena sejak pulang sekolah aku sudah berkalana di dunia mimpi.
Haus, aku pergi ke dapur untuk mengambil minum.
Terlihat dari kaca dapur, suasana yang sepi dan hening di kompleks ini.
Kini pandanganku terpokuskan pada sebuah bayangan.
Ada bayangan di bawah tiang listrik.
Terlihat dari bayangan itu, sepertinya ada seorang perempuan dan laki-laki sedang bercekcok.
Malam-malam seperti ini, perselisihan di antara mereka terjadi.
Bayangan itu bisa menggambarkan semuanya.
Di tengah-tengah perselisihan yang sedang terjadi, laki-laki itu mencoba untuk membunuh.
Entah dari mana asal sebilah pisau itu.
Yang jelas ia mencoba untuk membunuh.
Tanpa pikir panjang aku pergi dan menghampiri mereka.
Dengan tergesa-gesa dan perasaan yang gelisah aku mencoba melangkah dengan cepat.
Untung saja semua ini belum terlambat dan aku masih bisa mencegah itu semua.
"Hey! Siapa kau?" tanya laki-laki itu, ia mengenakan sebuah jaket hitam tebal, ditambah dengan masker yang melekat di wajahnya.
"Jatuhkan pisau itu!" pintaku dengan tegas.
Perempuan itu masih ada dalam cengkeramannya.
"Apa yang ingin kau lakukan dengan pisau, itu?" sambungku.