Drowning in Blood

Zhein24Art
Chapter #14

Jeritan malam

Dinginnya malam membuatku nyaman bermanja di kasur.

Mata ini membandel tidak mau menerima bahwa aku harus istirahat.

Aku hanya menatap atap kamar, sembari memegang gelang itu.

"Ardhan, siapa sebenarnya dia? Ah, jadi penasaran nih!" kesalku sambil tersenyum geli.

Tiba-tiba ponselku berbunyi.

"Malam-malam begini, masih ada yang menelponku? Apakah aku ini sangat penting, ya?" gerutuku dalam hati.

"Halo, ini siapa?" tanyaku.

Tidak ada suara yang membalas.

Perlahan pintu kamarku, terbuka dengan sendirinya.

Ditambah lagi, dengan tiupan angin yang lembut.

Hingga, membuat bulu kuduk ini berdiri.

Sesekali menelan ludah, untuk bisa menenangkan diri.

Angin yang lembut, suasana hening dan sunyi.

Di sini hanya ada aku dan keheningan malam.

Aku mencoba untuk mengabaikan semua ini.

Mata, tubuh, dan, pikiran.

Perlahan mau bekerja sama dengan diriku.

Aku mulai terlelap dan masuk kedalam dunia mimpi.

Tiba-tiba, semua itu hancur.

Sebuah jeritan dari luar jendela, telah merusak mimpiku.

Dengan cepat, mata ini terbuka serta membesar.

Posisi tubuhku masih terbaring di atas kasur.

Lagi dan lagi, mata ini hanya menatap kearah atap.

Perasaan gelisah dan takut, kini kembali terasa.

Tubuhku kaku.

Lihat selengkapnya