Dua Jingga

Nurmalasari
Chapter #2

Chapter #2

Laptop masih menyala, kertas HVS terlihat menyangkut di dalam mesin print, sudah 2 jam dira tertidur di meja belajarnya dengan berbantal buku materi tugas kuliah. Mungkin karena banyak beban pikiran dan tenaga yang terukuras untuk bekerja seharian yang membuatnya tertidur. Hanya untuk kuliah ekonomi bisnis saja tak bisa dira selesaikan dengan baik pada tiap tugas mata kuliah di semester 8 ini tapi karena beasiswa ia harus belajar dengan keras agar bisa lulus.

"Dira, tunggu aku ya ... aku akan datang. Kita nggak akan berpisah lagi. Janji tunggu aku dir!" Ucap Bastian yang terlihat bahagia menatap Dira, entah mengapa Dira tak mau pergi dari hadapan Bastian. Mungkin karena ia masih cinta dengan masa lalu nya itu yang memang sulit untuk ia lupakan ketika hadir dalam mimpi atau datang kembali.

"Ternyata aku nggak bisa nunggu kamu bas, aku terlalu kesepian." Jawab Dira menunduk,

"Maksud kamu apa dir?" Tanah Bastian coba angkat wajah Dira pelan dengan tangannya.

"Aku sudah menemukan pengganti kamu bas," jawab Dira, Bastian pun kecewa tak percaya. 

"Aku akan berusaha merebut hati kamu lagi dari dia." Jawab Bastian genggam tangan Dira.

"Bastian!!!" Panggil seorang wanita dari arah kejauhan, tanpa kata Bastian pun pergi meninggalkan Dira untuk bersama wanita itu.

"Bastian, bas!!!" Panggil Dira namun Bastian tak mendengar panggilannya.

"Bastian!!" Teriak Dira dan ia pun terbangun dari mimpinya dengan wajah sudah berkeringat, nafas terengah-engah. Dira coba tenangkan dirinya. Ia akhirnya sadar jika tadi hanyalah mimpi.

~~~

Keesokan harinya, Dira mulai bergegas siap-siap untuk berangkat ke kampus setelah 3x absen. ia sudah tak ada alasan lagi untuk ijin dengan dosen matakuliah yang cukup galak.

 "Oke Kay, kita ketemuan di perpus ya, Iya jam 11 deh, daaahh." Dira terburu-buru menutup telvon dari Kayla yang sudah 4 tahun ini menjadi sahabat baiknya.

 Tiba-tiba terdengar suara teriakan ibunya dari teras rumah, dira pun segera lari menuju keluar rumah. Ya, dira sudah biasa melihat adegan ibunya berada di lantai teras karena di dorong oleh pak surya pemilik rumah yang keluarganya sewa sejak 6 tahun terakhir ketika ayahnya di PHK dari tempat kerja karena alasan yang hingga saat ini dirinya dan ibunya tak tau alasan kenapa ayahnya di PHK dari tempat kerja yang telah 15 tahun membuat kehidupannya sempat masuk dalam ekonomi menengah atas. 

"Pak surya, saya janji malam ini uang sewa akan saya bayar." jawab dira yang memilih sabar menghadapi pak surya yang terlihat tak sabar.

 "andai saja kamu mau jadi istri kedua saya, kamu nggak perlu sewa rumah ini." jawab pak surya datar. Kalau saja pak surya bukan orang tua dari mas riko, atasannya di Shop Coffee tempat ia bekerja paruh waktu dan karena ia sudah banyak hutang budi dengan mas riko mungkin dira akan melakukan hal yang sama pada pak surya, memukul pria yang tidak sopan padanya. 

Selama SMA dira sempat lulus eskul Taekwondo yang berguna untuk mejaga diri di jalan atau di kendaraan umum setelah ayahnya bangkrut dan tidak bisa antar jemput dira kemana-mana dengan mobil dan supir pribadi. Maklum saja dira memiliki wajah yang sangat cantik dan fisik yang sempurna. pria mana pun pasti tertarik dengannya.

Namun, dira terjebak ke dalam pergaulan yang salah. selama berteman dengan Kayla ia banyak menemukan teman-teman yang sangat mengagumi kekayaan dan status sosial keluarga. Karena dapat beasiswa dikampus yang notabennya dari kalangan atas jadi dira tetap bertahan untuk selesaikan kuliah dan tetap berada di cirlce pertemanan yang salah, yang tak pernah bisa menerimanya sebagai orang yang tak punya harta dan status sosial. Sampai saat ini pun, ia belum menemukan seorang pria yang tulus mencintainya. dira sempat 2x gagal menjalankan hubungan dengan pria yang sama dari kalangan temannya namun berakhir dengan ia di tinggalkan karena terhalang restu ibu bastian. Sejak itu dira trauma dengan percintaan.

Malam ini kaffe cukup ramai, "Dira, kata mbak lusi lu mau gajian duluan?" tanya mas riko yang mendekati dira yang habis melayani pelanggan.

 "Iya mas, aku mau bayar hutang ayah." jawab dira tak enak karena mas riko paham pasti papanya melakukan hal kasar lagi kepada keluarga dira. 

"Sorry, kalau gua nggak bisa bantu soal sikap papa yang kayak gitu, lu boleh minta gaji sampai 3 bulan ke depan." jawab riko tersenyum merasa bersalah dengan dira.

"Makasih mas riko, aku dah banyak ngerepotin mas." jawab dira tersenyum bahagia walau wajahnya terlihat lelah.

 "Its oke." jawab riko mengelus tangan dekat pundak kanan dira dengan tulus karena ia sudah anggap dira sebagai adiknya sejak kecil yang menjadi teman mainnya. Dari kejauhan Nindy tunangan riko tampak kesal melihat adegan itu.

~~~

"Thanks ya dir udah mau temenin gue liburan." Ungkap kayla sahabat baiknya yang jika punya kemauan tak bisa ia tolak. Seperti saat ini tiba-tiba ia sudah ada dibali untuk liburan bersama Kayla dan papahnya.

"Orang kaya ke bali itu kayak ke pasar ya, bolak-balik." jawab dira yang baru tiba di bandara.

 "Hahahaha, dan elu punya temen kaya seperti gue juga harus kebagian bolak-balik ke bali buat liburan, jangan kerja terus." jawab kayla senang akhirnya bisa ajak dira liburan bersamanya.

 "Iya pah, aku nggak sama devano dia lagi banyak kerjaan. satu kamar aja pah." jawab Kayla telvon dari papahnya yang sudah lebih dulu di bali. 

"Oke dir, yuk." ajak kayla setelah selesai telvon. Sampai di bali, Kayla dan dira langsung di sambut oleh pelayan hotel di lobi dan mereka sangat bahagia menikmati area taman jalan menuju kamar begitu indah sedikit bisa melupakan tugas kuliah dan bagi Dira ini pengalaman pertamanya yang membuatnya terharu. 

Ketika masuk kamar hotel mereka langsung masuk ke ruang tempat tidur yang terpisah tapi dalam satu ruangan, ada balkon ke arah luar dengan pemandangan yang indah. "Bali, Iam happy holiday!" teriak dira dan kayla.

Malam ini, Kayla mengajak dira untuk makan malam dengan papah dan tamu papahnya. Dira makin terharu dengan kebaikan kayla yang meminjamkannya gaun untuk makan malam. 

"Kay, thanks banget ya buat semuanya." ungkap dira tulus.

 "Dira, gue yang harus minta maaf ke lo, selama ini gue egois selalu seneng-seneng aja sama devano tapi pas gue ribut sama devano gue lari ke lo. sekarang waktunya gue bagi waktu bahagia ke lo." ungkap kayla tak kalah tulus pada sahabatnya.

"heemm, serius??" tanya dira menggoda.

 "iya lah dir." jawab kayla sedikit ragu.

 "bukan karena devano lagi sibuk jadi lo ajak gue ke sini?" jawab dira masih menggoda.

 "hahahahhaa!" respon kayla, kalau dira ada benarnya juga. 

"Iya ... iya gue salah, maap deh," jawab kayla.

 "Yaudah yuk kita makan, udah laper gue! Papah udah nungguin." Ajak Kayla segera mereka berdua meninggalkan kamar.

Ketika sampai di restoran, papah kayla terlihat sibuk dengan beberapa tamu yang sudah di undang.

"Kay, serius kita makan bareng papah kamu? rame banget, gimana kalau kita cari tempat lain aja?" tanya dira ragu menarik tangan kayla.

"Its oke dir, gue kenal semua kok sama tamu papah. sekalian gue mau kenalin lo sama anaknya temen papah gue. Siapa tau bisa jadi gebetan buat Lo." jawab kayla semangat.

"Hah? kok kamu nggak cerita?" tanya dira kaget dengan rencana sahabatnya itu.

 "Surprise dir, gue pengen lu nggak jomblo lagi dan move on dari Bastian." jawab kayla paham dengan dira yang masih tak bisa lupakan bastian cowok plin-plan yang membuat sahabatnya galau.

Kayla pun mengenalkan dira pada papahnya dan beberapa sahabat papahnya juga anak dari sahabat papahnya yang juga pernah jadi teman masa kecil kayla. Malam ini dira merasakan bagaimana kehidupan orang kaya dengan segala fasilitas yang ada yang sebelumnya belum pernah ia dapatkan.

Keesokan harinya kayla mengajak dira bersama 2 orang cowok anak dari patner kerja papahnya ke pantai, makan di restoran, belanja di tempat yang branded.

"Dir, kayaknya randa mulai suka sama lo!" ungkap kayla yang menunggu kasir menghitung belanja mereka berdua, sambil dira sesekali melirik ke arah randa yang sedang duduk di area tunggu butik. Tidak dengan Dira yang justru punya feeling Randa bukan cowok baik-baik terlihat dari gelagatnya ketika memandangnya.

"Berapa mbak?" tanya kayla.

"Semuanya 3 juta 800ribu kak."

 jawab kasir, kayla pun memberikan kredit card pada kasir.

"Kay, mahal banget." ungkap dira terkejut mendengar harga yang harus di bayar untuk beberpa baju santai.

 "Udah dir, itu nggak mahal kok." jawab kayla masih mengalihkan perhatian dira ke randa.

"Uang segitu bisa untuk makan keluarga aku kay." jawab dira heran.

 "Ya sorry dir, gue cuma mau buat lo seneng, sekali ini aja." jawab kayla merasa bersalah. 

"ini nggak boros kay?" tanya dira lagi.

 "Nggak dira, tenang aja. bokap gue lagi dapet projek besar di sini." jawab kayla bahagia padahal belanja dengan nominal tersebut sudah biasa untuk Kayla tidak perlu menunggu papahnya dapat projek besar.

Selama di mobil bersama randa, dira mulai tak nyaman karena randa seperti tak sopan padanya. Ia terpaksa pulang bersama Randa karena kayla sengaja meminta randa dan dira pulang bersama. 

"ada apa ran?" tanya dira ketika randa mengehntikan mobilnya. randa pun mulai mendekati dira, spontan dira teriak dan berusaha keluar dari mobil tapi terkunci. dira pun makin teriak buka pintu nya membuat randa kaget dan membuka kunci otomatis.

 Dira keluar dari mobil untuk segera menjauh dari randa. randa pun mengikuti dira dan berlaku tak sopan lagi dengan dira, seketika seorang pria memukul randa sampai jatuh ke tanah. 

"Lain kali yang sopan dengan perempuan, kalau dia ngggak mau jangan dipaksa." jawab pria itu yang tidak lain papah kayla.

"Om Hardy?" ungkap dira masih gemetar dengan perlakuan randa. Segera Hardy coba tenangkan Dira dengan memakaikan Dira jasnya. 

"kenapa om ikut campur urusan saya? ini urusan anak muda om!" jawab randa yang berusaha bangun dan kesakitan di bagian wajahnya yang terkena pukul.

"anak muda macam apa kamu?" jawab papah kayla mendekati Randa yang masih kesakitan.

"Pak dirman, antar Dira ke penginapan kayla." pinta papah kayla pada supirnya yang berada di belakangnya.

"Segera pulang, Pak Dirman antar dira ke penginapan." ungkap papah kayla pada dira dan mengambilkan tas kayla yang jatuh.

"Terimakasih Om." jawab dira tenang dan segera pergi.

~~~

"Pah! kata asisten papah, proyek besar papah di batalin clien?" tanya kayla menghampiri papahnya yang sedang rebahan pada kursi tidur di pinggir pantai.

 "Udah biasa kay, namanya juga bisnis." jawab papah kayla dengan mengenakan kacamata hitam menikmati semilir angin pantai.

"Iya tapi, bener ini semua karena papah bantu dira?" tanya kayla heran dengan papahnya yang ternyata punya sisi peduli dengan orang lain yang selama ini ia nilai suka menyendiri, hanya bergaul dengan teman kerja ketika ada kerjaan. nggak pernah dengar papahnya pernah menolong orang lain selain dengan uang.

"kamu nggak perlu pikirin hal ini, mungkin bukan rejeki papah. masih banyak kesempatan proyek lain." jawab papah santai minum juz buah.

"Iya tapi ini kan proyek impian papah selama ini." Jawab Kayla merasa bersalah.

"Papah nggak bisa bayangin kalau yang Dira alami kemarin itu terjadi sama kamu, papah nggak bisa maafin diri papa sendiri. Nggak satu pun orang yang bisa nyakitin kamu kayla." Ungkap papahnya masih tak percaya Randa mau melecehkan dira.

"Iya pah, Kayla minta maaf. Kayla juga baru tau ternyata Randa itu cowok nggak bener. Kayla ngerti perasaan papah. Trimakasih ya pah udah bantuin temen kayla." jawab kayla merasa bersalah karena sudah kenalin dira dengan randa yang ternyata bukan tipe cowok yang baik, ia pun merasa bersalah dengan dira. papah kayla hanya tersenyum haru dengan kayla anak satu-satunya yang perhatian dengan nya yang tau semua tentangnya setelah mamah kayla memutuskan untuk pulang pergi jakarta singapura karena bisnis, sejak saat itu Hardy menjadi suami yang sering sendiri juga kayla yang kurang kasih sayang mamahnya yang ambisius denga karis bisnisnya sampai dulu ketika kayla minta adik, mamahnya tidak bisa penuhi karena kesibukan yang akhirnya perpisahan jalan keluarnya.

"Papah sayang kayla, thanks buat perhatiannya." jawab papah manis.

 "Kayla minta maaf ya pah." ungkap kayla memeluk papahnya erat.

"Gimana kalau kita explore Bali? Kita main Jeep, naik gunung, diving jangan lupa." Tawaran papahnya yang membuat tersenyum lebar. 

"Jadinya kita disini bukan temenin papah kerja donk tapi liburan?" Jawab Kayla manja.

Lihat selengkapnya