DUA JIWA

Masda Raimunda
Chapter #10

Bab X

Alea menatap sosok yang berlalu tanpa peduli akan tatapan tajam Richard disampingnya. Ia kecewa pada sikap Akandra yang seolah tidak peduli dengan masalah mereka kemarin.

"Itu dokter siapa sih? Cara ngomongnya bukan seperti dokter ke pasien. Tapi kayak lagi nasehatin pacar. Matanya juga kelihatan banget kalau lagi cemburu."

"Bukan cemburu, tapi mungkin kesal aja. Dua bulan lalu aku dirawat disini karena penyakit yang sama. Aneh aja, kan?"

"Kenapa nggak bilang sih kemarin, kalau kamu enggak kuat minum?"

Alea hanya diam, ia lebih memikirkan sikap datar Akandra saat melakukan visit tadi. Rasanya mereka bagai orang yang tidak saling kenal. Kesal karena sikap Richard yang sepertinya ingin memancing amarahnya, akhirnya gadis itu berkata.

"Kamu nggak ke kantor?"

"Nanti satu jam lagi, kenapa?"

"Mau istirahat, tadi malam aku enggak bisa tidur."

Dengan malas pria yang jelas-jelas menyukainya itu berdiri, kemudian pamit termasuk kepada mami Alea. Begitu sosok tersebut menghilang dibalik pintu sang ibu langsung menyeletuk,

"Kalian pacaran?"

"Enggak ah, mi. Cuma teman aja."

"Lain kali kalau bukan pacar, jangan terlalu dekat seperti itu. Tidak enak dilihat orang, dia sampai elus rambut kamu. Kenapa kamu diam saja? Jadi cowok kok enggak ada sopannya di depan orangtua. Kamu juga jadi perempuan ya harus jaga diri, jangan jadi kayak murahan gitu." Omel mami.

Alea memilih memejamkan mata. Kalau diladeni, mami pasti makin menjadi. Agar suara omelan itu bisa berhenti sekarang juga, satu-satunya cara ia harus pura-pura tidur. Kembali pikirannya tertuju pada Akandra. Kenapa sih dia cuek banget. Minta maaf kek, atau memberi penjelasan tentang Lintang. Malahan diam dan tidak melakukan apa-apa. Tahu-tahu posting foto habis surfing.

***

Tiga hari berada di rumah sakit jelas tidak menyenangkan. Apalagi Richard selalu datang setiap pagi dan malam. Entah kenapa laki-laki itu malah semakin menjadi. Padahal ia sudah meminta agar tidak perlu datang membesuk lagi. Akhirnya barusan saat tahu pria itu masuk, Alea puta-pura tidur. Sehingga tak lama kemudian tamu tetapnya itu pamit. Alea bersyukur dalam hati.

Malam ini ia sendirian. Mami baru pulang, karena papi juga sedang flu.. Sementara asistennya belum datang dengan alasan masih ada kesibukan di rumah. Jadilah saat Akandra mengunjungi, mereka bisa lebih bebas. Setelah pria itu menyuruh perawat yang biasa mengikutinya pergi, barulah mereka bicara

"Tumben sendiri?"

"Masih nunggu Ratri, sebentar lagi juga datang."

"Pacar kamu itu?"

Alea melotot, "Dia bukan pacar, cuma teman."

"Tapi kalian kelihatan dekat sekali."

"Tapi kan nggak sampai dibilangin orang mohon disegerakan? Nggak pamer diInstagram juga?" pancing Alea.

Akandra tertawa kecil sambil menarik kursi dan duduk di dekatnya. Kemudian menatap wajah itu dengan intens. Membuat Alea menjadi jengah.

"Kamu nggak mengunjungi pasien lain?"

"Sengaja kamu yang terakhir, biar bisa ngobrol."

Lihat selengkapnya