Dua Kuda di Komidi Putar

mirandaseftiana
Chapter #1

Dua Kuda di Taman Kamboja

Pasar malam di sehampar Taman Kamboja yang mengisi salah satu sudut kota Banjarmasin. Pukul lima petang ketika matahari tidak lagi seberapa tinggi. Dua anak, perempuan dan laki-laki dengan seragam sekolah dasar merah putih yang sebagian mulai kusut di sana-sini tampak berjalan riang menuju bagian parkir sepeda. Tas ransel tergantung di masing-masing pundak mereka. Langkahnya ringan menuju wahana yang sebagian besar baru buka, bahkan ada yang masih dipersiapkan empunya.

"Lily mau naik apa?" tawar Ali, anak lelaki dengan rambut tebal yang kusut masai dan mulai lengket oleh keringat itu. Napasnya memburu, masih lelah sebetulnya usai membonceng Lily di depan. Tapi demi teman baiknya, Ali rela saja melakukan.

"Ini bagian dari hari-hari perpisahan kita?" ulik Lily tidak menjawab tawaran yang diajukan oleh Ali.

Ali menggeleng kecil. "Bukan. Ini kado ulang tahun. Selamat ulang tahun, Ly."

Pipi Lily bersemu. Gadis kecil berusia sebelas tahun itu malu-malu. Ia menyebut kalimat terima kasih dengan demikian lembut dan pelan membuat Ali tertawa kecil untuk menyembunyikan salah tingkahnya sendiri.

"Jadi kita mau naik apa?"

"Naik wahana yang paling murah saja, uang saku Lily sisa nggak banyak lagi habis jajan di kantin tadi."

"Uang Ali masih banyak." Ali mengeluarkan lembaran rupiah dari saku seragam sekolahnya. Lily terpana sekaligus mengernyit bingung. "Ini tabungan Ali buat kado ulang tahun Lily. Sekarang Lily tinggal bilang kita mau naik wahana apa?"

"Mau naik komidi putar aja," pinta Lily dengan jari telunjuk menuding ke sebuah wahana yang berdiri di bawah dahan pohon beringin. Wahana dengan kuda-kuda besi aneka warna tertancap di lantainya. Ada yang keempat kaki menapak, ada juga kuda yang dua kali depannya terangkat.

Ali mengangguk. Mereka beriringan menuju loket tempat penjual tiket wahana komidi putar. Seorang perempuan remaja, mungkin lulusan sekolah menengah atas menyambut Lily dan Ali.

"Mau berapa tiket, Dek?"

"Empat tiket, Kak."

"Loh, kita 'kan cuma berdua, Li, kok beli tiketnya empat?" sela Lily heran.

Lihat selengkapnya