Dua Kuda di Komidi Putar

mirandaseftiana
Chapter #42

Kuda Kecil di Komidi Putar

Sudut Taman Kamboja dengan sebuah keluarga tujuh tahun usianya. Hari ketika senja meluruh dengan perlahan, melebur langit petang menjadi sewarna kunyit matang. Hari ketika segala sesuatunya tidak lagi tergesa-gesa.

Lelaki kecil dalam gendongan kukuh ayahnya menunjuk-nunjuk ke arah utara, pada sebuah wahana. Lampu-lampu kecil mulai menyala. Aneka warna, merah, kuning, hijau, juga biru tua. Badan lelaki itu menggeliat di lengan ayahnya, ingin segera menaiki wahana, rasanya terlalu lama sebab ia menghitung sedari pagi sejak dijanjikan pergi ke sini sewaktu berangkat sekolah tadi.

"Tunggu sebentar ya, Ibu lagi beli tiket buat kita," bujuk ayahnya.

"Sebentar itu berapa lama?" cetusnya dengan mata bulat penuh tanya.

"Satu orang lagi, setelah itu giliran Ibu." Tunjuk Ali dengan dagu. Anaknya menurut meski sempat merengut.

Lily datang dengan mengacungkan tiga tiket kertas di tangan. Anak lelaki mereka menerima dengan riang gembira. Penantiannya bukan angan-angan belaka. Ia sudah lama menanti hari ini. Menanti Ali dan Lily punya waktu untuk menemani bermain apa saja yang ia senangi. Biasanya terjeda kesibukan sebagai dokter dan polisi.

"Aku naik kuda sendiri 'kan?" telisiknya begitu mereka tiba di wahana yang penuh dengan kuda-kuda fiber dengan sebagian kaki terangkat satu seperti berlari.

Lihat selengkapnya