Saya menulis cerita ini karena terinspirasi dari novel milik Paulo Coelho (The Alchemist). Akan tetapi, sebelum saya membeli dan membaca novel ini, saya lebih dahulu membaca novel Josteind Gaarder (Dunia Anna) yang menceritakan tentang bahaya pemanasan global di masa depan. Kalau kita mundur kebelakang lagi, sebelum saya membaca kedua novel di atas, saya sudah membaca novelnya Oscar Wilde (the Picture of Dorian Gray). Saya suka dengan novelnya Wilde ini, dikarenakan dirinya yang menyisipkan banyak kritik dan pandangan. Lalu saya terpikir mengenai ide-ide atau banyak opini dalam kehidupan yang saya lihat dari berita dan kenyataan. Saya berpikir, bagaimana caranya agar saya bisa menyampaikan semua opini saya itu.
Lama saya mencoba untuk menulis tetapi selalu gagal karena kurangnya imajinasi yang saya miliki. Hingga pada tahun 2023, saya membeli dua buah novel lalu membaca novel Dunia Anna lebih dahulu. Dari situ saya mulai bisa membayangkan bagaimana baiknya opini saya yang terpendam lama untuk ditulis. Karakter Oscar Lee sebenarnya berasal dari salah satu cerita yang saya tulis di platform online dengan judul MINUS ONE. Di sana dia bukanlah tokoh utama, melainkan hanya tokoh sampingan yang menjadi seorang aktivis lingkungan. Saya jadi kepikiran untuk mengangkat tokoh Oscar Lee, pemuda yang memilih untuk berkelana karena ingin menemukan atau melihat hutan di saat bumi sudah terjadi pemanasan global. Tokoh Idris bukanlah berasal dari tokoh sang raja yang ada di dalam cerita milik Paulo Coelho, melainkan sudah jauh-jauh hari saya memikirkan tentang perjalanan religi dua orang musafir. Inspirasinya datang dari kisah Nabi Khidir yang pergi bersama Nabi Musa. Saya juga sempat ingin menamainya Khidir, tetapi saya urungkan dan menggantinya dengan nama Idris. Nama ini juga terinspirasi dari nama seorang Nabi.
Mereka, buku-buku yang saya miliki sudah seperti guru bagi saya, atau lebih tepatnya semua buku yang saya punya adalah teman dan guru bagi saya sendiri. Apa yang saya tulis bukan berarti semuanya telah saya kerjakan, karena seperti yang terlampir pada epilog cerita ini, dikatakan bahwa "kita manusia hanyalah sekumpulan makhluk munafik". Ya, saya juga tetap berusaha untuk menjadi lebih baik dan menjadikan karya saya ini sebagai pelajaran bagi diri sendiri dan anak cucu saya kelak. Jika mereka menemukan buku ini dan sempat untuk membacanya.
Akhir kata, sekian kata-kata dari saya dan selamat membaca!