DUA MUSAFIR: Dialog

Arthur William R
Chapter #24

BAB 23

Sedari tadi pria ini mengatakan tentang koleksinya, memangnya koleksi seperti apa sampai para ilmuwan mampir kemari? Bahkan ada yang sempat ingin membeli koleksi miliknya itu. Kami sekarang berada di lantai teratas yang merupakan lantai tiga, di sini terdapat banyak buku dan juga ruangan yang luas. Di bagian dindingnya terdapat beberapa lukisan yang tidak jelas bentuknya dan dilukis dengan menggunakan banyak warna. Tempat ini sangat terawat dan bersih, lantainya sendiri dilapisi oleh karpet merah marun meskipun tidak tebal; dinding berwarna hijau zaitun dengan plafon gipsum putih serta terdapat ukiran-ukiran yang menonjol. Lampunya sendiri berwarna kuning terang dan ditempatkan dibeberapa titik. Aku bertanya lagi tentang koleksinya. "Bolehkah aku melihat koleksi seperti apa yang membuat orang lain tertarik itu?" 

"Oh, tentu! Saya memiliki beberapa jenis lebah yang sudah diawetkan, lihatlah meja-meja di sana."

Meja yang dimaksud ada di tengah-tengah ruangan, di atasnya terdapat sebuah kotak kaca dengan beberapa lebah dan serangga lainnya. Pria itu menjelaskan jika itu merupakan sesuatu yang langka di masa ini. Katanya, "terutama untuk lebah biru itu, Osmia Calaminthae. Spesies lebah biru pertama kali ditemukan ilmuwan di tahun 2011, tetapi mereka langsung hilang kembali beberapa tahun setelahnya. Lebah ini mempunyai kebiasaan untuk membenturkan kepala pada bunga, para peneliti menemukan bahwa perilaku tersebut membantu mereka mengumpulkan sebanyak mungkin serbuk sari pada kepala berbulunya. Ashe's calamint, tanaman yang mereka sukai yang sayangnya juga termasuk spesies tanaman punah di masa ini."

"Dari mana Anda mendapatkannya?" tanyaku sambil memandangi jenis lebah yang lain.

"Sebenarnya itu bukanlah milik saya, tetapi milik teman jauh yang sengaja menitipkan koleksinya ke mari. Ya, itu sudah lama, sudah menjadi kenangan juga." Wajahnya terlihat murung saat mengucapkan kalimat terakhirnya, lalu dia melanjutkan. "Seperti yang Anda lihat, ada beberapa jenis lebah lainnya seperti Sweat Bees yang satu ini. Ini merupakan lebah kecil dan gesit, tidak berbahaya bagi manusia. Untuk warna, lebah ini cukup bervariatif, mulai dari abu-abu hingga hijau metalik. Lalu ada Cicada Killers, habitat tawon ini berada di tanah dan jumlahnya bisa bertambah banyak. Memiliki sifat agresif dan beresiko menyengat manusia. Dan juga ada Bumblebee, seekor lebah besar yang berbulu. Yah, masih banyak lagi kumbang yang lain yang saat ini telah punah."

Setelah mendengar penjelasannya aku mengatakan kalau di kotaku juga mereka ikut menyelamatkan beberapa kumbang, termasuk para lebah dan kupu-kupu. Karena mereka berfungsi sebagai hewan penyerbuk untuk beberapa tanaman, meskipun sisanya dibantu oleh tenaga manusia yang ikut melakukan penyerbukan.

"Saya sangat senang mendengarnya kalau begitu. Karena ada kerugian bilamana lebah-lebah ini harus punah, dan sebagaimana yang dikatakan oleh para ilmuwan ketika datang kemari, mereka bilang jika bukan hanya madu yang akan hilang dari muka bumi, tetapi juga akan mengganggu jenis-jenis tanaman pangan tertentu, karena lebah memiliki peran penting dalam ekosistem dunia. Dari seratus persen tanaman yang menyediakan sembilan puluh persen pasokan makanan dunia, lebih dari tujuh puluh persennya diserbuki oleh lebah. Itu yang saya tahu dari mereka, para ilmuwan itu."

Lihat selengkapnya