Selepas mobilnya keluar dari pagar rumahku, aku pun masuk kedalam rumah dan tidak biasanya rumah ini sepi.
“Assalamua’laikum.. bun, ayah, dek.. mana kalian?”
Tiba-tiba ada mbok menghampiri aku dan seakan beliau ada sesuatu yang ingin menyampaikan padaku
“Non Nadia . . . ”
“Iya mbok, ada apa mbok? Ayah bunda sama adek mana mbok?”
Sepertinya beliau rada-rada ragu untuk menyampaikan sesuatu kepada Nadia, aku pun semakin khawatir apa yang terjadi pada mereka. Tapi sebelum aku bertanya mbok sudah menunduk kepalanya seakan beliau takut untuk menyampaikannya, meskipun aku harus paksa mbok untuk menyampaikannya.
“Mbok . . . kenapa diam? Ayah,bunda sama adek mana mbok? Apa yang terjadi sama mereka mbok?”