Mbah Seloso atau biasa akrab dengan panggilan Mbah Selo itu tengah melakukan kegiatan ritualnya menemukan sosok jin dikamar Resi. Mulutnya sibuk komat-kamit merapal mantra-mantranya, tangannya bergerak-gerak dari satu sisi ke sisi lainnya, matanya terpejam dan sesekali ia memercikkan air di beberapa sudut ruang kamar tersebut.
Sedangkan Resi hari ini bolos sekolah karena suhu tubuhnya yang memanas. Padahal ia berharap hari ini mendapat kejutan-kejutan manis ketika ia memasuki ruang kelas seperti halnya Milea.
Kini yang bisa Resi lakukan hanyalah rebahan ria di depan televisi sambil menonton siaran kartun Masha and the monkey dan menunggu Mbah Seloso menangkap sosok jin ganteng tadi.
"JAN OKE EXPRESS!"
"Beli apa kamu, Re?" tanya Bu Sakinah yang terlihat sedang sibuk dengan mesin jahitnya.
"Enggak beli apa-apa, Buk."
"Itu kok ada Jan Oke? Kamu lihat sana! Salah alamat mungkin."
Resi segera bangun dari tidurnya untuk menemui sang pujaan hati, eh tukang ekspedisi maksudnya.
"Salah alamat ya, Mas?" tanya Resi di ambang pintu.
"Nggak kok, Mbak. Ini betul alamat Mbak Mahresi Anjani, kan?
"Iya, saya. Tapi saya enggak ada pesan barang, Mas."
"Wah, kurang tau, Mbak. Saya hanya menjalankan tugas. Silahkan diterima paketnya!"
"Oke, makasih ya, Mas."
"Sama-sama. Permisi, Mbak."
Resi membolak-balikkan paket ditangannya. Ia tak bisa menemukan alamat pengirim dari paket misterius tersebut. Senyum Resi tiba-tiba mengembang, kala otaknya berpikir mungkin ini dari pengagum rahasianya selama ini.
"Lho, katanya enggak beli apa-apa?" tanya Bu Sakinah.
"Memang enggak, Bu."
"Terus kenapa kamu terima paketnya, nduk cah ayu?"
"Penerimanya ditulis nama Resi, Bu. Tapi enggak ada nama sama alamat pengirimnya."
"Jangan-jangan bom lagi isinya. Ih, ibu enggak ikut-ikutan ya kalau meletus." Dengan gerakan pelan tapi pasti Bu Sakinah pergi meninggalkan Resi menuju ke dapur.
"Bom kok meletus sih, Bu? Memangnya balonku ada lima apa?" sahut Resi.
Segera ia buka paket tersebut. Tak ada kecurigaan sama sekali dalam benak Resi. Yang ada di otaknya hanyalah pengagum rahasianya yang tampan telah memberinya kado ulang tahun.
"Wah, dapat kinder joy! Tau aja semalem gue doa minta kinder joy."
"ALAKAZAM ALAKADABRA BUHUL-BUHUL!"
Seru Resi bersamaan dengan teriakan mantra Mbah Seloso dari kamar.
"Mbah Selo itu dukun apa pesulap sih?" gumam Resi seraya menautkan kedua alisnya.
Pintu kamar Resi terbuka, menampilkan sosok lelaki tua berusia 75 tahun dengan baju serba hitamnya, ya itu dia yang namanya Mbah Seloso.
"Udah ketemu Mbah jinnya?" tanya Resi.
"Jinnya sulit ditangkap," jawab Mbah Seloso seraya menggelengkan kepalanya.
"Terus bagaimana, Mbah?" Bu Sakinah yang baru saja dari dapur ikut menyahut.
"Besok bawa saja anakmu ke Ustaz Kafid, biar di rukiah saja. Aku enggak sanggup untuk tangkap jin itu. Memang wajahnya ganteng, tapi ilmunya terlalu kuat," tutur Mbah Seloso dengan serius.
"Rukiah?" ujar Bu Sakinah dan Resi bersamaan.
"Iya. Aku pulang dulu. Assalamu'alaikum."