“SSSSTTT, Ssssttt, Ssssttt,” ponsel Parrak tiba-tiba bergetar. Parrak yang tengah serius menonton TV melirik ke arah ponselnya yang berada di meja persis depannya. Ada panggilan masuk rupanya. Panggilan dari nomor misterius karena tidak terverifikasi. Parrak membiarkan ponselnya itu terus bergetar beberapa saat lalu menjawabnya.
“Iya, halo! Siapa?” tanya parrak.
“Woi! Butuh pekerjaan?” kata suara yang energik dari ponsel Parrak. Parrak tahu bahwa yang meneleponnya adalah penghubungnya. Artinya, orang yang menghubungkan Parrak dengan para pengguna jasanya. Client lebih tepatnya.
“Apa pekerjaannya?” tanya Parrak lagi.
“Profokator kerusuhan! Pekerjaan ringan tapi bayarannya lumayan,” jawab penghubung Parrak.
“Kode A atau B?” tanya Parrak memperjelas. Pekerjaan seperti itu baginya memiliki dua kode. Kode A apabila tugasnya memprofokasi kerusuhan sekaligus meninggalkan korban jiwa. Sedangkan kode B untuk memprofokasi kerusuhan saja tanpa meninggalkan korban jiwa.
“Kali ini kode B,”
“Oke, kuterima! Bagaimana rinciannya?” kata Parrak menerima pekerjaan yang ditawarkan itu sekaligus bertanya rincian misinya.
“Sipp! Rincian misinya sudah kukirim lewat kurir. Kata kuncinya ‘langit sedang cerah’.” kata penghubung Parrak lalu memutus sambungannya. Setelah itu Parrak menaruh kembali ponselnya ke atas meja. Ia pun kembali ke rutinitas awalnya menonton TV.