Dua Rasa

Ali Wardani
Chapter #13

Gelang Toraja

PARRAK keluar rumah sakit dan tampak kebingungan memikirkan sesuatu. Ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya. “Aneh!” kata batinnya. Parrak terus berjalan lalu berhenti di sebuah warung kopi tak jauh dari rumah sakit. Ia masuk warung kopi itu dan memesan secangkir kopi hitam yang panas. Setelah pesananannya datang, Parrak mengeluarkan sebatang rokoknya, menaruhnya di mulut, menyulutnya dengan pemantik dan mengisapnya perlahan. Perlahan pula asap keluar dari mulut dan hidungnya. Setelahnya, Parrak menyeruput kopi hitam pesanannya dan mengisap rokoknya lagi. Begitu terus hingga beberapa saat kemudian Parrak tersadar akan sesuatu. Ia bergegas mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Tanpa pikir panjang, Parrak menghubungi penghubung sekaligus informannya.

           “Sssttt, sssttt, sssttt, ....,” telepon Parrak tersambung namun entah kenapa penghubungnya tidak menjawab teleponnya. Parrak tak mau menyerah dan terus mencoba menghubunginya. Hingga pada usahanya yang kelima teleponnya pun diangkat juga.

           “Halo! Kenapa?” tanya penghubung Parrak.

           “Boleh minta tolong?” kata Parrak.

           “Minta tolong apa?”

           “Mencari informasi seseorang,”

           “Siapa? Targetmu atau bukan?” tanya penghubung Parrak lagi. Ia tahu persis bahwa Parrak terkadang membunuh seseorang hanya karena masalah sepele yang tidak berkaitan dengan pekerjaanya.

Lihat selengkapnya