Dua Rasa

Ali Wardani
Chapter #15

Pesan Kematian

“ASSALAMU ALAIKUM!” tiba-tiba suara salam terdengar dari depan rumah diikuti suara ketukan. Canik yang sedang asyik melihat-lihat sosial media dari ponselnya menyadari kalau rumahnya kedatangan tamu. “Seperti ada tamu,” batinnya. Tak berapa lama suara salam dan ketukan itu terdengar kembali. Canik tersadar bahwa memang ada tamu yang datang. Ia bergegas keluar dari kamarnya untuk membuka pintu. “Iya, sebentar!” kata Canik sedikit keras. Ia membukakan pintu sembari tersenyum. Di hadapannya kini berdiri seorang pria dan wanita. Keduanya memakai celana jeans, baju kaus hitam dan topi yang juga berwarna hitam. Tepat di belakang kaus hitam yang mereka pakai tertulis kata, “Polisi” berwarna kuning.

Walaikum salam, cari siapa?”

 “Apa betul, ini rumah ibu Canik?” tanya polisi wanita berambut pendek.

 “Iya, saya Canik. Kenapa, ya?”

 “Kami dari polisi, mau bicara sebentar!” lanjut wanita itu lagi. Canik kaget mendengarnya. Baru kali ini polisi datang ke rumah mereka. Selain itu, mencari dirinya. Canik penasaran ada urusan apa polisi dengannya. Seingatnya, ia tak pernah terlibat tindakan yang melanggar hukum.

 “Di dalam saja bicaranya, silakan masuk!” kata Canik mengajak kedua polisi itu masuk. Kedua polisi itu pun mengiyakan tawaran Canik. Mereka masuk mengikuti Canik.

Lihat selengkapnya