Persahabatan, kekeluargaan, rekan kerja, bahkan teman nongkrong adalah bagian dari interaksi antara manusia.
Namun, pada tahap dan dalam lingkaran ini, tentu setiap diri tak kan bisa menutupi berbagai rasa yang hadir. Rasa benci, iri hati, kasih sayang, bahkan cinta yang dapat meninggalkan bekas yang nyata di sebuah tempat yang disebut batin.
Dalam hal batin, tentu cinta lah hal yang paling membekas, spesial dan berharga. Sama halnya seperti cinta Nabi Adam dan Hawa, yang kisah cintanya paling heroik sepanjang sejarah manusia.
Dalam sejarah Islam juga mengenal kisah cinta Zulaikha kepada Nabi Yusuf Alaihis Salam. Konon katanya, cinta itu begitu dalam hingga Zulaikha takut kalau cintanya kepada Nabi Yusuf, merusak cintanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kisah Zulaikha dan Nabi Yusuf ini terdapat di dalam Al Quran pada Surah Yusuf ayat 21 sampai dengan 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut, Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Nabi Yusuf Alaihis Salam.
Selain itu, ada kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra. Cinta Ali dan Fatimah ini sungguh luar biasa indah, terjaga kerahasiaanya dalam sikap, ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan.
Konon, saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal cinta yang ada di antara mereka. Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam. Ia pernah patah hati dua kali saat Abu Bakar dan Umar bin Khattab hendak melamar Fatimah, sementara dirinya belum siap untuk melakukannya.
Namun, kesabarannya berbuah manis, saat lamaran kedua orang sahabat itu ditolak oleh Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam. Sehingga, akhirnya Ali memberanikan diri untuk melamar Fatimah hanya dengan bermodal baju besi dan diterima.
Di sisi lain, Fatimah ternyata juga memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya.”
Ali pun bertanya, "Mengapa kau tetap mau menikah denganku, dan apakah kau menyesal telah menikah denganku?"