Dua Samudra

Indah lestari
Chapter #6

Konspirasi di Balik Kegelapan #6

Malam itu, Rea dan Meta duduk di ruang tamu rumah Rea, dikelilingi oleh lampu yang redup. Rasa cemas dan ketegangan terasa di udara, tetapi mereka berusaha tetap tenang sambil menunggu kabar dari Anton. Mereka sudah menghubungi Anton dan memberikan rincian tentang pria misterius yang mengintai mereka, berharap dia bisa memberikan informasi lebih lanjut atau setidaknya mengidentifikasi ancaman tersebut.

Rea mencoba untuk mengalihkan pikirannya dengan mempersiapkan teh hangat. Namun, pikirannya terus kembali ke pria dengan helm yang membayangi malamnya. Apa yang pria itu inginkan? Mengapa dia tampaknya selalu muncul ketika Rea merasa paling rentan?

“Meta,” Rea memecah keheningan. “Apa yang sebenarnya kita ketahui tentang Anton? Apakah dia benar-benar bisa membantu kita?”

Meta menatap cangkir tehnya dengan gelisah. “Aku yakin Anton bisa membantu. Dia memiliki koneksi yang luas dan sering terlibat dalam berbagai urusan di luar negeri. Dia tidak hanya seorang teman, tetapi juga memiliki latar belakang yang baik dalam hal ini.”

Sementara mereka berbicara, ponsel Rea bergetar. Itu adalah pesan dari Anton. Dengan cepat, Rea membuka pesan tersebut dan membacanya.

*“Aku telah mengidentifikasi pria yang kau lihat. Dia adalah salah satu anggota yang dikenal dalam jaringan Freemason di sini. Aku sedang mencoba untuk mencari tahu lebih banyak tentang dia dan tujuannya. Aku akan menghubungimu kembali setelah aku mendapatkan informasi lebih lanjut.”*

Rea dan Meta saling bertukar pandang, merasakan campuran antara lega dan ketegangan. Identifikasi pria tersebut sebagai anggota Freemason membuka kemungkinan baru dan mungkin lebih menakutkan. Freemasonry adalah organisasi yang dikenal dengan struktur rahasia dan agenda tersembunyi.

“Jika dia terhubung dengan Freemason,” Meta mulai, “maka kita mungkin berhadapan dengan sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang kita kira. Kita harus berhati-hati dan memastikan bahwa kita tidak melakukan langkah yang salah.”

Rea mengangguk, “Aku setuju. Tapi kita harus tetap waspada dan mencari cara untuk melindungi diri kita.”

Tak lama setelah itu, ponsel Meta bergetar. Anton mengirim pesan lagi.

*“Aku telah mengumpulkan informasi tambahan. Pria tersebut bernama Deril dan tampaknya terlibat dalam kegiatan yang melibatkan pengawasan dan pengumpulan informasi. Ada kemungkinan dia sedang memantau kita atau mencari sesuatu dari Rea. Aku akan melakukan lebih banyak penyelidikan dan segera memberikan kabar.”*

Pesan itu hanya menambah rasa cemas mereka. Meta segera mengusulkan, “Kita harus memikirkan langkah-langkah selanjutnya. Mungkin ada baiknya jika kita juga mencari tahu lebih banyak tentang Deril dan apa yang dia cari. Kita perlu mengantisipasi apa yang bisa terjadi.”

“Ya, dan kita harus memastikan bahwa kita tidak menjadi target. Mungkin kita bisa memikirkan cara untuk mengalihkan perhatian mereka sementara kita menyelidiki lebih lanjut,” kata Rea dengan tekad baru.

Lihat selengkapnya