Dua Samudra

Indah lestari
Chapter #7

Strategi di Balik Kesulitan #7

Seperti biasa, hari ini Rea disuruh oleh Tante Vey untuk membersihkan rumahnya. Sebenarnya, Rea sudah bosan dan muak selalu diperintah oleh Tante Vey. Ia mendambakan pekerjaan yang lebih layak dengan gaji yang juga lebih memadai.

Rea merasa kebaikannya sering diperalat, karena Tante Vey memintanya membersihkan rumah dari pagi hingga malam dengan hanya memberikan uang antara 50 ribu hingga 100 ribu rupiah. Meski jumlah tersebut cukup lumayan, Rea tidak bisa mendapatkannya setiap hari, yang membuatnya kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Di sisi lain, Rea merasa iba terhadap Tante Vey dan keluarganya. Ia ingin selalu membantu karena orang tua angkatnya—yang juga merupakan orang tua kandung Tante Vey—telah memiliki andil besar dalam hidupnya. Rea merasa bingung dan terbebani oleh takdirnya, mempertanyakan mengapa ia harus merasa berhutang budi kepada orang tua kandung Tante Vey.

Rea berdiri di tengah ruang tamu yang baru saja dibersihkannya, sambil memandangi jam dinding yang menunjukkan pukul enam sore. Ia sudah lelah, namun masih harus menyelesaikan beberapa tugas terakhir sebelum bisa pulang. Rasa frustrasi dan kelelahan menguasai dirinya, tetapi ia berusaha menepisnya.

Saat ia sedang menyapu, telepon genggamnya bergetar. Rea mengambil ponselnya dan melihat pesan dari Meta. Pesan itu mengingatkannya tentang pertemuan penting yang harus dihadiri malam ini. Rea merasa sedikit lega karena pertemuan itu bisa menjadi kesempatan untuk melupakan sejenak kesulitan hidupnya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan dan menerima bayaran dari Tante Vey, Rea memutuskan untuk pergi ke tempat pertemuan.

Ketika Rea membuka pintu, ia melihat mobil Mister Don terparkir di depan pagar rumah Tante Vey. Rea segera mengurungkan niatnya untuk keluar dan kembali masuk ke dapur. Ia memutuskan untuk menunggu Mister Don masuk ke rumah terlebih dahulu, agar ia bisa keluar dengan tenang tanpa bertemu dengannya.

Rea berdiri di dapur dengan hati-hati, mencoba mendengarkan setiap suara dari luar. Ia berharap Mister Don tidak lama-lama berada di luar, sehingga ia bisa keluar tanpa harus berpapasan dengannya. Sesaat kemudian, suara langkah kaki Mister Don terdengar mendekat, dan pintu depan dibuka dengan lembut. Rea mendengar percakapan singkat antara Mister Don dan Tante Vey, yang terdengar penuh keakraban.

Setelah beberapa menit, langkah Mister Don menjauh, dan pintu depan ditutup kembali. Rea memutuskan saatnya untuk pergi. Ia memeriksa jam tangannya dan menyadari bahwa ia masih punya waktu cukup untuk pertemuan malam itu. Dengan hati-hati, ia membuka pintu belakang, melangkah keluar, dan menutup pintu dengan lembut di belakangnya.

Rea melintasi halaman dan menuju ke mobilnya. Ia merasa lega karena berhasil keluar tanpa bertemu Mister Don. Di dalam mobil, ia menarik napas dalam-dalam dan mulai berkendara menuju tempat pertemuan. Sepanjang perjalanan, pikirannya berkelana pada bagaimana ia bisa mengubah situasinya. Ia tahu ia harus memikirkan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuannya dan mengatasi ketidakpastian dalam hidupnya.

Lihat selengkapnya