Dua Samudra

Indah lestari
Chapter #11

Catatan Kunci #11

"Tumben Rea, kamu baru muncul. Kemana aja?" tanya Ibu pemilik agen sambil menyambut Rea dengan ramah.

Di agen tersebut, Rea sudah lama menjadi langganan untuk menaruh beragam produk ciptaannya, mulai dari snack, mainan anak, dan lainnya.

"Iya, Bu. Rea sedang sibuk akhir-akhir ini, banyak urusan yang harus diurus," jawab Rea sambil tersenyum.

"Oh, dikirain kamu sakit, Rea. Soalnya di sini lagi musim orang sakit," sahut Ibu pemilik agen dengan nada penuh perhatian.

"Iya, Bu. Terima kasih atas perhatiannya. Alhamdulillah, saya baik-baik saja," ucap Rea sambil melanjutkan percakapan.

Setelah perbincangan singkat itu, Rea meninggalkan toko agen dan kembali ke parkiran di luar. Dia membuka kunci motornya dan duduk di atasnya, memikirkan langkah selanjutnya.

Saat menyalakan mesin motor, ponselnya berbunyi. Rea melihat pesan masuk dari Anton, seorang teman yang juga tertarik untuk menggali lebih dalam tentang masalah Rea dengan anggota Freemason. Pesan itu meminta Rea untuk berbagi informasi lebih lanjut dan menyarankan agar mereka bertemu untuk mendiskusikan temuan terbaru.

Rea membalas pesan Anton dengan konfirmasi untuk bertemu. Dia merasa bahwa berbagi informasi dengan Anton dapat memberikan perspektif tambahan dan membantu dalam penyelidikan ini.

Setelah memastikan semua dokumen dan bukti yang perlu dibawa sudah siap, Rea memutuskan untuk pergi ke lokasi pertemuan dengan Anton. Meskipun dia tahu bahwa menghadapi masalah ini bukanlah hal yang mudah, Rea merasa lebih yakin dengan adanya dukungan dan kolaborasi.

Dengan tekad yang semakin kuat, Rea memutar kunci kontak motornya dan melaju menuju lokasi pertemuan. Dia berharap bahwa diskusi dengan Anton akan memberikan arahan baru dan kemajuan dalam usahanya untuk mengungkap kebenaran.

Rea menjalankan motornya sambil sesekali memeriksa kaca spion, khawatir jika ada orang asing yang mungkin membuntutinya. Selama hampir 30 menit perjalanan, dia tetap waspada, memastikan tidak ada kendaraan yang terlalu lama mengikuti langkahnya.

Akhirnya, Rea sampai di tempat yang telah dijanjikan dengan Anton, di a café kecil di pinggir kota yang relatif sepi. Dia memarkirkan motornya dan dengan cepat memasukkan helm ke dalam tas. Rea melirik sekeliling sebelum memasuki café, memastikan bahwa tidak ada yang mencurigakan.

Begitu masuk ke dalam café, Rea melihat Anton sudah duduk di salah satu meja dekat jendela. Anton melambaikan tangan dan tersenyum ketika melihat Rea. Dia tampak tenang dan siap untuk diskusi yang penting.

"Selamat datang, Rea. Terima kasih sudah datang. Ada yang mencurigakan?" tanya Anton dengan nada serius, sambil menawarkan kursi di hadapannya.

"Ya, sedikit. Aku sempat merasa seperti dibuntuti. Tapi sekarang aku rasa aman," jawab Rea sambil duduk dan mengeluarkan sebuah buku catatan dari tasnya.

Anton terlihat penasaran saat Rea mengeluarkan buku catatan tersebut. "Ada apa ini?"

Lihat selengkapnya