Dua Samudra

Indah lestari
Chapter #12

Jalan Menuju Masa Depan #12

"Kamu sudah pulang, Rea? Kamu dari mana saja?" tanya ibu dengan nada cemas saat Rea memasuki rumah.

"Aku baru saja mengantar barang, Bu. Sudah lama barang dagangannya tidak diperbarui. Semua stok di toko sudah habis," jawab Rea dengan lelah.

Ibu menyuruh Rea duduk di meja makan. "Rea, ibu ingin berbicara denganmu sebentar. Duduklah."

Setelah Rea duduk, ibu memulai percakapan. "Rea, bagaimana kalau ibu menikahkanmu dengan seorang pria? Ibu tidak ingin melihatmu terus-terusan bekerja keras, mengantar barang di jalanan hingga mengorbankan nyawamu. Dengan menikah, kamu akan dinafkahi oleh suamimu, dan ibu tidak perlu cemas lagi tentang masa depanmu."

Rea terkejut dan terdiam sejenak. Dia tahu bahwa ibunya hanya ingin yang terbaik untuknya, tetapi ide itu terasa berat. "Bu, aku paham niat ibu, tapi menikah bukanlah keputusan yang bisa diambil sembarangan. Aku ingin memastikan bahwa aku membuat keputusan yang tepat untuk diriku sendiri," jawab Rea, mencoba menenangkan ibunya.

Ibu menatap Rea dengan penuh harapan. "Kami sudah mendapatkan tawaran dari seorang pria yang baik. Dia stabil secara finansial dan sangat menghargai pendidikan. Ibu hanya ingin kamu memiliki masa depan yang lebih baik."

Rea merasa tertekan oleh pilihan ini. Ia harus memilih antara mengikuti keinginan ibunya atau mengejar impian dan kebebasannya sendiri. "Aku akan pikirkan ini dengan serius, Bu. Terima kasih sudah memikirkan masa depanku. Tapi aku ingin memastikan bahwa aku membuat keputusan yang benar."

Setelah percakapan tersebut, Rea merasa bingung. Ia memutuskan untuk meluangkan waktu untuk merenung dan berbicara dengan teman-teman dekatnya tentang pilihan ini. Sementara itu, ibu Rea berharap putrinya akan melihat tawaran tersebut sebagai kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik.

Rea tahu dia harus menghadapi dilema ini dengan hati-hati, tidak hanya untuk kebahagiaan ibunya tetapi juga untuk masa depannya sendiri.

Lihat selengkapnya