Dua Samudra

Indah lestari
Chapter #17

Mengungkap Identitas Mister Don #17

Sambil mengendarai motor, pikiran Rea melayang. Ia kembali mengingat perbincangan sebelum pulang.

"Saat aku melihat tato Mister Don, aku bertanya pada Tante Vey tentang arti tato itu. Namun, dia mengelak dan tampak cemas. Setelah kejadian itu, aku mengalami kecelakaan, dan reaksi Tante Vey saat meneleponku setelah kecelakaan terasa sangat aneh. Aku juga pernah melihat foto Mister Don bersalaman dengan orang bule dalam gaya yang mirip dengan simbol freemason. Tante Vey seolah-olah berusaha menginterogasi aku, seakan-akan ada pihak yang ingin membunuhku dengan merencanakan kecelakaan tersebut," jelas Rea kepada Anton.

Anton mengangguk. "Tapi apakah mungkin teman kamu seorang remaja berusia 20-an menyewa mobil-mobil besar hanya untuk percobaan pembunuhan?"

"Aku sangat yakin Mister Don terlibat. Dia tidak ingin identitasnya sebagai anggota freemason diketahui oleh publik," tegas Rea.

Keesokan harinya, Rea memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam. Dia pergi ke perpustakaan kota untuk mencari informasi tentang freemason dan hubungannya dengan Mister Don. Setelah beberapa jam membaca, Rea menemukan beberapa artikel lama tentang freemason yang menunjukkan bahwa anggota organisasi ini sering kali memiliki tanda-tanda khusus yang bisa dikenali oleh orang-orang yang paham.

Selanjutnya, Rea mencoba menghubungi seorang jurnalis yang dikenal pernah menulis tentang freemason. Dia berharap jurnalis tersebut bisa memberikan wawasan tambahan atau bahkan mengonfirmasi beberapa dugaan Rea.

Di tengah upayanya mengumpulkan bukti, Rea mulai merasakan bahwa seseorang mengawasinya. Dia sering melihat sosok misterius di sekitar perpustakaan dan di jalannya pulang. Rea mulai merasa terancam, tetapi dia tahu dia tidak bisa mundur sekarang. Dia harus mencari tahu kebenaran tentang Mister Don dan freemason sebelum terlalu terlambat.

Rea menggunakan intuisinya untuk mencari tempat aman dan melaju dengan cepat menuju lapak pedagang buku dan koran lama yang sering ia kunjungi. Dengan hati-hati, ia menyelinap masuk ke dalam lapak tersebut. Di dalam, seorang wanita tua dengan daster dan kacamata terlihat sibuk mengipasi dirinya dengan kipas tangan.

Melihat kedatangan Rea, wanita tua itu menatapnya dengan penasaran. Rea tersenyum ramah dan wanita tua itu membalas senyuman tersebut dengan anggukan setuju, memberi isyarat bahwa Rea boleh melihat-lihat buku-buku di lapaknya.

Sambil menyisir rak-rak yang penuh debu, Rea menemukan sebuah buku tua yang tampak menjanjikan. Ia memeriksa halaman-halaman buku tersebut dengan seksama dan menemukan catatan tangan serta gambar-gambar simbol yang mirip dengan tato Mister Don. Rea merasa informasi ini sangat berharga dan berencana untuk membawanya pergi.

Namun, saat ia menyembunyikan buku di bawah jaketnya, Rea mendengar suara langkah kaki mendekat dari luar. Menyadari bahwa situasinya bisa menjadi berbahaya, wanita tua itu segera berdiri membelakangi tubuh Rea, seolah-olah melindungi aktivitas Rea dari pandangan orang luar.

Rea tahu dia harus segera pergi. Sebelum melangkah keluar, dia menghampiri wanita tua itu dan membayar semua buku dan koran yang telah ia ambil. Dia memberikan uang kepada wanita tua tersebut dengan rasa terima kasih yang mendalam. Wanita tua itu menerima uang tersebut dan memberikan senyuman lembut, seolah-olah memahami situasi yang sedang dihadapi Rea.

Dengan berterima kasih sekali lagi, Rea meninggalkan lapak dan bergegas menuju motornya. Setelah menaikinya, ia melaju dengan cepat ke tempat yang lebih aman untuk memeriksa buku dan catatan yang telah ia ambil. Rea merasa semakin dekat untuk mengungkap misteri di balik identitas Mister Don dan freemason, sambil tetap waspada terhadap kemungkinan bahaya yang mengancam.

Lihat selengkapnya