Dua Samudra

Indah lestari
Chapter #27

Rahasia di Balik Layar #27

Di dalam bioskop yang gelap, kedua tangan itu sibuk mencomot popcorn. Bibir beralas gincu merah merona mengunyah popcorn dengan lahap. "Aduh, sepertinya aku mau ke toilet," ucap Meta kepada ibunya, Bu Tika, yang duduk di sampingnya.

"Yah, filmnya belum habis loh, masih lama ini," sahut Bu Tika sambil memperhatikan layar.

"Aduh, tapi Meta udah kebelet nih," Meta meringis dan memohon izin.

"Huh, minum es terus sih dari tadi. Yaudah, sana, jangan lama-lama ya," seru Bu Tika dengan nada sabar.

Meta segera bangkit dari tempat duduknya. Dengan cepat, ia turun ke bawah dan berjalan menuju toilet. Di tengah jalan, ia hampir menabrak seorang pengunjung yang sedang menuju ke arah bioskop. Dengan canggung, Meta meminta maaf dan melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di toilet, Meta merasa lega. Namun, saat memeriksa jam di ponselnya, ia terkejut melihat waktu yang sudah berlalu cukup lama. Ia segera menyelesaikan urusannya dan bergegas kembali ke ruang bioskop.

Ketika Meta keluar dari toilet, ia tidak sengaja melihat Anton berdiri di depan toilet laki-laki. Wajahnya langsung berseri-seri melihat teman lamanya di depan matanya. "An..." Meta ingin memanggil Anton, tetapi sebelum ia sempat bersuara, Mister Don memanggil Anton lebih dulu.

Meta terkejut melihat Anton dan Mister Don bertemu di situ. Dengan cepat, ia bersembunyi di balik dinding toilet wanita, berusaha mendengarkan percakapan mereka. "Kenapa mereka bisa saling bertemu di sini? Apakah sudah ada perjanjian?" gumamnya dalam hati, masih dalam keadaan syok.

Dari balik dinding, Meta bisa mendengar percakapan mereka. Mister Don bertanya, "Anton, bagaimana kabarmu? Aku pikir kita bisa menyelesaikan urusan kita saat ini."

Anton menjawab, "Baik, Mister Don. Saya sudah siap. Tapi, kenapa di sini?"

Mister Don menjelaskan, "Ini lokasi yang aman dan tidak terduga. Kita bisa bicara tanpa gangguan."

“Anton. Lepaskan anak itu. Dia hanya anak remaja, bukan masalah besar. Saat ini, kita punya pekerjaan yang lebih penting, sebuah rencana besar yang sangat menguntungkan kita,” ucap Mister Don, sambil memasang wajah senang.

Lihat selengkapnya