Dua Samudra

Indah lestari
Chapter #33

Di Puncak Kebahagiaan #33

Hari pernikahan telah tiba, dan Rea serta keluarganya sangat antusias. Segala persiapan telah dilakukan dengan matang, dan para tamu mulai berdatangan, menantikan acara akad pernikahan antara Rea dan Adam. Suasana penuh kegembiraan dan harapan baru menyelimuti hari istimewa ini.

Sinar matahari mulai menerangi, latar pernikahan yang indah dihiasi dengan lampu-lampu lembut dan bunga-bunga segar. Para tamu telah duduk di kursi masing-masing, menunggu dengan sabar. Suara musik pengiring yang lembut mengisi udara, menambah suasana yang khidmat.

Rea, mengenakan gaun pengantin yang anggun dan bercahaya, berdiri di samping ayahnya, menunggu saat yang paling dinantikan. Adam, dengan setelan jas yang rapi dan tampan, berdiri di depan altar, menunggu dengan penuh harapan dan cinta.

Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu tiba. Dengan langkah perlahan namun penuh keyakinan, Rea berjalan menyusuri lorong, diiringi oleh tatapan penuh haru dari keluarga dan teman-temannya. Setiap langkah terasa penuh makna, membawa Rea mendekati Adam dan mengantar mereka ke babak baru dalam hidup mereka.

Acara akad dimulai dengan khidmat. Ucapan ijab kabul dilafalkan dengan lancar, dan sah sebagai pasangan suami istri. Tetesan air mata bahagia tampak di wajah para tamu dan keluarga, menyaksikan momen yang penuh cinta ini.

Setelah akad, suasana menjadi lebih santai dengan acara resepsi. Makanan lezat disajikan, tawa riang memenuhi ruangan, dan pasangan pengantin berkeliling, menyapa setiap tamu dan menerima ucapan selamat. Malam itu, Rea dan Adam merayakan cinta mereka yang baru saja resmi terjalin, dikelilingi oleh orang-orang tercinta dan kebahagiaan yang melimpah.

Rea dan Adam berdiri di tengah keramaian, dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang merayakan kebahagiaan mereka. Dengan lembut, Rea membisikkan, "Terima kasih, Adam, sudah mau percaya padaku, hingga membawamu sejauh ini."

Adam, dengan mata yang penuh rasa, menatap Rea dengan lembut. "Apapun akan aku lakukan demi kamu, Rea," jawabnya sambil memeluk tubuh Rea erat.

Pelukan itu bukan hanya sekadar sentuhan, tetapi sebuah janji dan komitmen yang dalam. Suasana di sekeliling mereka seolah menghilang, hanya ada mereka berdua dalam momen intim itu. Cinta yang mereka rasakan begitu kuat, dan keduanya tahu bahwa perjalanan hidup bersama mereka baru saja dimulai.

Hari bahagia itu membuat Rea sepenuhnya fokus pada Adam, melupakan segala hal lainnya. Ia melayani Adam dengan sepenuh hati, memastikan setiap momen mereka bersama terasa istimewa. Kegembiraan dan cinta yang mendalam membuatnya begitu menyenangkan, menjadikan hari itu penuh makna dan kebahagiaan yang tak terlupakan.

Setelah acara selesai dan tamu-tamu mulai pulang, Rea dan Adam duduk berdua di sudut yang tenang, menikmati momen istimewa mereka. Dengan penuh cinta, Rea menggenggam tangan Adam dan berkata, "Adam, hari ini sungguh luar biasa. Aku sangat bahagia."

Lihat selengkapnya