"Humairah Maqdisa" adalah nama seorang wanita yang hangat disapa dengan "Ra."
Humairah sangat menyukai lautan terhampar luas. Ketika netranya menatap jauh ke lautan, itu membuatnya merasa tenang dan begitu damai. Namun, sejak kejadian itu, ia memiliki trauma dengan hal yang disukainya. Bahkan Humairah tak ingin pergi ke laut lagi.
Kini gadis kecil yang keras kepala itu telah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa. Banyak hal yang telah terjadi, membuatnya menjadi sosok wanita yang tegar.
Humairah memandang ke setiap sudut ruangan, ia tersenyum getir mengingat kenangan bersama seseorang yang berarti baginya.
Tanpa dia sadari, bulir-bulir bening yang sedari tadi susah payah ia bendung, akhirnya luruh begitu saja. Ya, semua memori itu terasa terputar kembali!
Langkah Humairah terhenti ketika dia sudah berdiri tepat di kamar bernuansa pastel. Lalu netranya beralih pada jendela yang ditutupi dengan gorden yang berwarna krim. Lantas ia membuka jendela itu dan menghirup udara segar yang masuk, memejamkan netra sambil menikmatinya.