Entah bukan ini yang aku inginkan, tapi bagaimanapun kelahiran ku akan terjadi, orang tua yang bimbang dengan kehadiranku, keluarga yang tak terlalu menginginkanku, hanya seorang pria paruh baya yang menangis bahagia atas kehadiranku.
Saat itu tepat pada tanggal 8 Juli aku dilahirkan, bukan dirumah sakit mewah padahal keluarga-ku sangat mampu, tidak ada senyum bahagia dari yang lain hanya pria paruh baya yang selalu mengucap syukur atas kehadiran ku.
"Reina Qirani" adalah namaku yang diberi oleh kakekku, orang yang menangis pertama kali atas kehadiranku, orang yang terus memeluk bahkan memperhatikanku saat aku belum mengetahui apapun. Orang yang tidak pernah lelah menjagaku sejak aku lahir.